REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan demonstran yang bersimpati pada etnis Rohingya bergerak mendekat Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar. Sebelumnya mereka berkumpul sejak pukul 13.00 WIB Rabu (6/9).
"Mari kita doakan saudara-saudara kita di Myanmar yang sedang menderita karena ditindas," ujar Arifin Ilham, salah satu ulama kondang yang turut serta di dalam aksi. Arifin juga sempat memimpin doa dan zikir bersama yang disambut dengan khusyuk oleh peseta demo.
Orator demo yang memimpin dari atas mobil komando menuntut agar bendera Myanmar diturunkan. Sebanyak delapan orang perwakilan diterima ke dalam Kedubes Myanmar. Di tengah-tengah demonstran turut hadir seorang mahasiswa asal Arakan, Myanmar, Muhammad Ayas. Ayas menuturkan tentang bagaimana penderitaan Rohingya di negerinya.
Kami berterima kasih kepada Muslim Indonesia. Di Myanmar ibu dan anak masih menderita sejak 2012 sampai saat ini," tutur Ayas.
Ia juga memohon agar menghentikan pembantaian di Rohingya. Menurutnyam Aung San Suu Kyi dan militer saling berkoalisi untuk menindas Rohingya.
Selanjutnya, terdapat 15 perwakilan ormas yang akan datang ke Kementrian Luar Negeri. Dengan dipimpin Sobri Lubis dari FPI mereka hendak melakukan audiensi dengan Kemenlu terkait dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Myanmar