REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polsek Pondok Gede, Kota Bekasi menggelar rilis kasus pencurian disertai kekerasan yang menewaskan korban atas nama Rizky Rivaldi (20), Rabu (6/9). Dalam kasus tersebut, polisi berhasil menangkap empat tersangka, dan dua diantaranya mendapatkan luka tembak karena mencoba melarikan diri.
Kapolsek Pondok Gede Komisaris Polisi Budiyono menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (25/8) pukul 02.30 dini hari WIB. Saat itu korban yang merupakan karyawan di sebuah toko jamu di Jalan Raya Kampung Sawah Rt 02/04, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi sedang berdiri sambil memagang telepon genggam di depan toko tempat korban bekerja, lalu dihampiri oleh keempat tersangka yang memang selalu berkumpul di pertigaan minimarket Jalan Ratna, Jati mekar, Jati Asih.
"Karena korban melawan, lalu tersangka FH alias BY menusuk perut korban, ditambah lagi dengan tersangka RN alias Jawir yang mengarahkan arit ke telinga kiri korban," ujar Budiyono, Rabu (6/9).
Menurut Budiyono, setelah tersangka mengambil telepon genggam serta tas dari rekan korban, korban sempat melarikan diri sekitar 100 meter. Namun, akibat pendarahan yang hebat, korban terjatuh dan meninggal di tempat tersebut.
Setelah sembilan hari buron, salah satu tersangka FH alias BY berhasil tertangkap pada Senin (4/6) kemarin, dan berkembang menjadi empat tersangka hingga sekarang. "Mereka akan dijatuhi pasal 365 KUHP ayat 3 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," kata dia.
Dua dari empat tersangka mendapatkan luka tembakan, dan salah satu tersangka atas nama FY alias K sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Modus operasi keempat tersangka, kata Budiyono adalah kejahatan berencana dengan sasaran acak. Salah satu tersangka atas nama RN alias Jawir adalah seorang mantan narapidana Lapas Bulak Kapal dengan kasus yang sama.
"Mereka (tersangka) telah melancarkan aksi ini selama tiga bulan terakhir, dan terdata sudah delapan kali aksi yang telah berhasil," kata Budiyono.
Terlihat juga ibunda korban, Elin (52) yang turut menyaksikan rilis kasus yang menewaskan anaknya, Rizky Rivaldi (20). Ibu dua orang anak itu mengatakan, sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa anak bungsunya. Menurut Elin, pada Kamis (24/8) lalu, tepatnya pada hari terakhir dia bertemu anak sulungnya, Rizky seperti biasa berpamitan untuk bekerja di pekerjaan yang baru digelutinya selama lima hari belakangan.
"Tidak ada firasat apa-apa, hari itu memang dia izin bekerja seharian (dua shift) karena menggantikan rekannya yang sedang sakit," kata Elin.
Setelah lulus sekolah, lanjut Elin, Rizky memang memutuskan untuk bekerja dan membantu keluarga, mengingat Rizky belum menikah dan masih tinggal bersama keluarganya. Elin mengatakan, baru mengetahui kabar kematian putranya pada Jumat (25/8) pukul 07.00 WIB.
"Saya langsung ke Polsek Pondok Gede, lalu menuju RS Polri untuk mengambil jenazah dan langsung dikuburkan," kata dia sambil meneteskan air mata.
Elin mengaku sangat terpukul kehilangan anak kandung, sekaligus putra satu-satunya. Dia berharap pelaku dapat dihukum yang seberat-beratnya, mengingat bukan hanya benda berharga yang lenyap, tapi juga nyawa anak bungsunya. "Saya sangat sedih sekali. Saya hanya mohon agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya," kata Elin.