REPUBLIKA.CO.ID, TOTTENHAM -- Serge Aurier mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk meninggalkan Paris Saint-Germain (PSG) dan bergabung dengan Tottenham Hotspur. Bek timnas Pantai Gading ini bergabung dengan Tottenham dengan nilai transfer sebesar 23 juta pound pada musim panas Eropa tahun ini. Ia merapat ke Spurs sebagai pengganti Kyle Walker, yang dijual ke Manchester City.
"Saya menginginkan kehidupan baru karena PSG tidak menghormati nilai sejati saya. Ada hal-hal yang lebih mencolok tentang karir saya daripada apa yang terjadi di luar lapangan, tapi inilah yang mereka lebih suka abaikan," kata Aurier, dilansir dari Sky Sports, Rabu (6/9).
Aurier tiba dengan reputasi sebagai sosok kontroversial dengan sejarahnya melakukan pelanggaran ringan. Yang terbaru, saat dia diberikan hukuman skorsing selama dua bulan pada musim panas lalu karena menyerang seorang petugas polisi di luar sebuah klub malam di Paris.
Namun demikian, pemain berusia 24 tahun ini yakin bahwa statistik membuktikan dirinya telah menjadi bek paling berpengaruh di Ligue 1 selama empat musim terakhir. Ia telah memenangkan sembilan trofi dengan Les Parisiens.
Aurier mengatakan, ia merasa bebas saat ini. Ia mengatakan, bahwa Les Parisiens telah menawarinya kontrak baru selama tiga tahun. Namun, ia memilih untuk meninggalkan Paris untuk mencari sebuah pengalaman baru.
Meski demikian, Aurier mengatakan ia bekerja dengan baik dengan semua pihak di klub, baik itu pemain, pelatih dan para penggemar. Hal itu menurutnya, terbukti dengan PSG yang ingin mempertahankannya. "Tapi saya harus memikirkan diri saya sendiri, ini adalah keputusan pribadi. Saya menolaknya karena sejumlah alasan, saya ingin menemukan cara hidup baru," tambahnya.