REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Salah satu badai Atlantik terkuat dalam satu dekade yang dikenal dengan nama Irma, telah mulai melanda wilayah-wilayah Kepulauan Karibia. Angin dengan kekuatan 300 kilometer per jam saat ini menerpa banyak area hingga menyebabkan kerusakan parah di sejumlah titik lokasi.
Badai kategori lima ini pertama kali menerpa Antigua dan Barbuda. Kemudian menyusul Leeward, hingga Saint Martin. Diperkirakan topan terus bergerak ke arah Puerto Riko dan Republik Dominika, sebelum mendarat di Amerika Serikat (AS).
Irma tergambar sebagai badai petir yang sangat dingin dan kuat. Badai dengan pucak awai mencapai suhu sangat rendah memiliki kemampuan untuk menghasilkan curan hujan sangat deras.
Dari data inframerah satelit milik NASA, suhu awan di tengah Irma mendekati minus 83,5 derajat celcius. Karena itu, curah hujan yang ektrem diyakini akan melanda wilayah-wilayah yang berada di jalur badai tersebut.
Analisis NASA menunjukkan curah hujan tinggi pertama kali terjadi pada 5 September. Badai kuat juga berputar di sekitarnya seperti pusaran yang mencapai jangkauan lebih dari 16,2 kilometer.