Kamis 07 Sep 2017 17:17 WIB

Pedagang Pasar Lembang Ciledug Harap tak Direlokasi

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: antara/yulius satria wijaya
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sejumlah pedagang di Pasar Lembang, Ciledug, Kota Tangerang meresahkan kabar tentang rencana adanya relokasi pasar yang terletak di sekitar Terminal Ciledug tersebut. Mereka berharap pedagang tetap menempati lapak mereka yang saat ini dipakai untuk berdagang.

"Sudah enak disini sudah banyak langganan, kalau (tempat) baru kan dari ulang lagi. Dari nol lagi," ujar salah satu pedagang Pasar Lembang, Rungkut (48 tahun) kepada Republika, Kamis (7/9).

Rungkut juga mengatakan dirinya tidak dapat memastikan apakah di tempat yang baru lebih ramai atau sebaliknya karena lokasi sangat jauh turun ke bawah.

Rencananya sejumlah pedagang Pasar Lembang akan direlokasi ke tanah di seberang lokasi pasar saat ini. Tanah seluas 16.082 m2 merupakan milik ahli waris Alm. TB Alwani. Diduga tanah tersebut bermasalah.

Rungkut mengaku dirinya sudah lama mengatahui kabar relokasi tersebut. "Ini kan penundaan hampir berapa bulan dari bulan Mei lalu. Ini lokasi (pasar baru) harus jadi akhir Mei, ternyata molor karena tanahnya bermasalah," katanya.

Begitu juga dengan Supriyanto (28 tahun), pedagang ubi yang sudah tujuh tahun berdagang di Pasar Lembang tersebut berharap tidak direlokasi. Dampak dari rencana relokasi sudah ia rasakan. "Ini aja udah mulai kurangin stok karena isu relokasi," ucap pria asal Solo tersebut.

Sebelumnya, pedagang Pasar Lembang mendatangi DPRD Kota Tangerang pada Selasa  (5/9) untuk menanyakan kepastian nasib para pedagang kepada Pemerintah Kota Tangerang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement