Kamis 07 Sep 2017 21:23 WIB

Operasi Pasar Elpiji Banyumas Digelar di Enam Lokasi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Masalah kelangkaan elpiji 3 kg di beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas, disikapi serius oleh Hiswana Migas dan Pemkab setempat. Setelah menggelar OP di Kecamatan Ajibarang pada Selasa (5/9), Hiswana Migas dan Pemkab kembali menggelar OP pada Kamis (7/9). Bahkan OP tersebut, di gelar di enam titik sekaligus di wilayah Kabupaten Banyumas.

''Sesuai arahan Pemkab, hari ini kami mempercepat dan menggelar OP di enam titik sekaligus. Ke depan, OP ini akan kami lakukan empat kali lagi di lokasi berbeda,'' kata Kordinator Bidang Gas Elpiji 3 Kg Hiswana Migas Banyumas Jati Wibowo.

Dalam OP yang digelar Kamis (7/9), OP elpiji 3 kg antara lain digelar di Sumpyuh, Kembaran, Purwokerto Timur, Wangon, Kemranjen dan Kecamatan Banyumas. Sedangkan OP selanjutnya, rencananya akan digelar ppada Jumat (8/9), Sabtu (9/9), Senin (11/9), dan Selasa (12/9). Setiap kali pelaksanaan OP, ada 5-6 titik yang menjadi sasaran,'' ujarnya.

Mengenai kuota elpiji 3 kg yang dijual dalam OP, menurutnya ada sebanyak 6.720 tabung. ''Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, dalam OP ini ada 6.730 tabung gas elpiji yang dijual. Jumlah elpiji sebanyak ini, kita bagi dalam beberapa kali OP dan disebar ke lokasi-lokasi yang diperkirakan terjadi kelangkaan,'' katanya.

Jati berharap, dengan dilaksanakannya OP tersebut, maka ke depan tidak akan terjadi lagi kelangkaan elpiji. Namun dia juga meminta warga yang tidak berhak, agar tidak menggunakan elpiji 3 kg.

Dia menjelaskan, untuk kebutuhan elpiji 3 kg di Banyumas, selama bulan September ini seharusnya tidak sampai terjadi kelangkaan. Sama dengan bulan sebelumnya, kuota elpiji 3 kg untuk Kabupaten Banyumas pada September ini, sudah ditetapkan sebanyak 1.152.150 tabung. Apalagi, kata Jati, menjelang Idul Adha akhir Agustus lalu telah dilakukan penambahan pasokan sebanyak 22.920 tabung. ''Dengan tambahan pasokan ini, seharusnya tidak sampai terjadi kelangkaan,'' ujarnya.

Ketua Bidang Elpiji Nonsubsidi Hiswana Migas Banyumas Bambang Pramono, memperkirakan kelangkaan elpiji 3 kg di beberapa lokasi wilayah Banyumas, terjadi karena lonjakan kebutuhan gas selama musim libur Idul Adha. Selain itu, juga adanya migrasi dari pengguna elpiji subsidi ke non subsidi.

Untuk itu, dia menghimbau agar masyarakat yang mampu atau dunia usaha tidak menggunakan elpiji 3 kg. ''Elpiji 3 kg ini merupakan elpiji bersubsisi yang peruntukkannya bagi warga tidak mampu. Bukan untuk warga mampu atau untuk kebutuhan industri,'' ujarnya.

Menurutnya, Pertamina saat ini sudah gas elpiji tabung 5,5 kg yang merupakan elpiji non subsidi. Harga elpiji 5,5 kg ini, tidak terpaut terlalu jauh dengan elpiji 3 kg. ''Kami menghimbau, warga yang mampu bisa menggunakan elpiji 5,5 kg ini. Harganya juga tidak terput jauh dengan elpiji 3 kg, hanya Rp 65.000/tabung,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement