REPUBLIKA.CO.ID, PULAU KERA -- Ekspedisi Superqurban kali ini adalah penyaluran Pulau Kera. Pulau indah yang dihiasi pasir putih dan pemandangan laut yang indah walaupun terpencil. Pulau ini secara administratif kependudukan kurang jelas, sebagian tidak ada identitas.
Pulau Kera ini, ditempati 300 jiwa penduduk, yang terdiri dari anak kecil hingga lansia. Pulau kera ini termasuk kepada suku Bajo, pulau kecil ini sudah ada sejak penjajahan Belanda.
Pulau ini gersang dan tidak ada tumbuhan ataupun buah yang tumbuh, pekerjaan sehari-hari para lelaki di pulau ini menjadi seorang nelayan dan istri sebagai ibu rumah tangga.
Tidak ada listrik dan tidak ada air tawar, bahkan untuk beli air mereka harus menempuh satu jam perjalanan menuju Kota Kupang. Bahkan pendidikan formalpun tidak ada.
Hanya lebaran saja mereka bisa makan daging, bahkan saat ekspedisi superqurban mereka bahagia bisa menerima daging yang dikornetkan.
"Terimakasih, Rumah Zakat atas bantuan kornetnya. Jarang sekali makan daging. Kami tiap hari hanya makan ikan saja toh" ujar Setelan Sindang selaku ketua RT pulau Kera.
Selain membagikan kornet superqurban Rumah Zakat pun membagikan air mineral, susu dan makanan ringan untuk penduduk Pulau Kera.