REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Badai Irma kembali menewaskan lima orang dan menyebabkan kerusakan luas pada rumah dan infrastruktur di pulau Saint Martin Franco- Belanda di Karibia pada Kamis (7/9). Kecepatan badai tersebut mencapai 175 mil per jam.
Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe mengatakan, empat mayat telah ditemukan di sisi pulau Prancis, dan sekitar 50 orang mengalami luka-luka. "Jumlah korban tewas masih belum pasti karena operasi pembersihan sedang berlangsung," ungkap Philippe, dilansir dari Reuters Jumat (8/9).
Dia juga melaporkan, sekitar 95 persen rumah penduduk telah rusak, dan 60 persennya sudah tidak layak huni. Philippe mengatakan bahwa pemerintah pada hari Jumat akan mengumumkan keadaan darurat, yang memfasilitasi kompensasi asuransi.
"Tidak ada listrik, tidak ada air minum, bensin tidak tersedia," jelas dia.
Begitupun hanya dengan Belanda, pejabat pemerintah setempat menyatakan, badai irma tersebut menyebabkan kerusakan besar di sisi pulau di Belanda. Badai irma kali ini, satu orang dilaporkan tewas.