REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Jmaah shalat Jumat di Masjid An-Nuur Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diperiksa secara ketat oleh aparat keamanan terkait aksi solidartas Rohingya di tempat tersebut. Berdasarkan pantauan di Magelang, Jumat (8/9), peserta jumatan yang membawa tas diperiksa barang bawaannya, jika membawa makanan atau minuman harus dititipkan di sebuah tenda yang telah disediakan.
Jamaah yang mau masuk kawasan Masjid An-Nuur juga harus melewati pintu screening di pintu gerbang masjid. Kapolres Magelang AKBP Hindarsono mengatakan pemeriksaan dlakukan supaya ibadah berlangsung aman dan nyaman, jangan sampai kondisi ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak betanggung jawab.
"Kami antispasi dengan pemeriksaan, jangan sampai ada yang membawa senjata tajam, besi, bom molotof, dan benda-benda yang membahayakan lainnya," katanya.
Selain pemeriksaan di pintu gerbang, polisi juga melakukan penyekatan-penyekatan di sejumlah titik menuju Masjid An-Nuur, seperti di Pertigaan Blondo dan Palbapang. Hindarsono mengatakan dalam pemeriksaan, petugas mengamankan sejumlah bendera ormas, karena mereka untuk melaksanakan shalat Jumat bukan untuk berunjuk rasa.
"Kami mengamankan sekitar 50 bendera. Kalau mau shalat Jumat tidak usah bawa bendera," katanya.
Ia mengatakan sebenarnya kegiatan ini tidak tepat diselenggarakan di masjid itu yang dekat dengan objek wisata dunia Candi Borobudur. Ia menuturkan untuk sementara kalau berjalan lancar tidak ada kegiatan yang menggangu keamanan dan kenyamanan dipersilakan.
"Tetapi jangan terlalu lama, karena bisa mengganggu kegiatan masyarakat Magelang, turis yang mau ke Borobudur juga bisa terganggu," katanya.