Jumat 08 Sep 2017 15:33 WIB

Dedi Bantah tak Berikan Tunjangan untuk Keluarga Joya

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Bilal Ramadhan
Zubaidah, istri almarhum Joya.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Zubaidah, istri almarhum Joya.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menjawab tudingan pengacara keluarga almarhum tertuduh pencuri amplifier Muhammad Al Azhar alias Joya, Abdul Chalim. Pengacara tersebut, menuding Dedi tak memenuhi kewajibannya dalam membantu isteri dan anak Joya. Padahal, berdasarkan perhitungan Dedi, pihaknya masih konsisten membantu keluarga tersebut.

"Saya menengok Ibu Siti Zubaidah, tepat sebulan yang lalu. Pada saat itu, saya sudah membantu untuk biaya persalinan, nominalnya cukup untuk biaya melahirkan baik itu normal maupun operasi cesar," ujar Dedi, di rumah dinasnya Jl Gandanegara No 25, Jumat (8/9).

Kalaupun, janji untuk membiayai keluarga itu dengan bantuan senilai Rp 1,5 juta per bulan, lanjut Dedi, sampai sekarang belum melebihi dari batas ketentuan. Apalagi, dirinya kebingungan mau mengirim uang ke mana. Sebab, ketika diminta nomor rekening, baik ke keluarga maupun pengacaranya, hingga kini tidak ada balasan.

Jadi, bagaimana santunan ini mau dikirimkan. Nomor rekening yang dituju saja tidak ada. Sedangkan, di sejumlah media massa, pengacara Abdul Chalim, menuding Dedi tak memenuhi kewajibannya terhadap keluarga Joya, sesuai perjanjian.

Meskipun ada tudingan tersebut, lanjut Dedi, pihaknya tetap ingin membantu keluarga itu. Hari ini saja, staf bupati dikirim ke Bekasi, untuk memberikan bantuan yang dijanjikan Dedi. Bantuan itu, terhitung untuk memenuhi kebutuhan keluarga Zoya selama tiga bulan ke depan.

"Biar lebih mudah, kami ingin nomor rekening bank segera dikirim. Jadi, kalau sudah waktunya memenuhi kewajiban itu, kami bisa segera transfer ke bank," ujar Dedi.

Dedi juga sempat mengimbau kepada semua pihak agar bahu membahu untuk membantu sesama yang membutuhkan. Sekaligus mensyukurinya setiap kebaikan pihak lain. Menurut dia, tidak etis jika setiap langkah solidaritas kepada sesama menjadi polemik yang bersifat politis.

"Saya minta, setiap kebaikan jangan dipolitisasi," ujarnya.

Di sejumlah media online, pengacara keluarga Joya Abdul Chalim, mengaku akan mengingatkan para pejabat publik yang telah memberikan janji akan membantu keluarga tersebut. Pihak pengacara juga, sedang menginventarisasi pejabat-pejabat yang menjanjikan jaminan terhadap keluarga ini. Seperti, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, yang menjanjikan akan memberikan beasiswa sampai perguruan tinggi bagi anak Joya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement