Jumat 08 Sep 2017 16:53 WIB

Tiga Pezina Dicambuk Usai Shalat Jumat

Pelaksanaan hukuman cambuk (ilustrasi).
Foto: Antara/Irwansyah Putra/ca
Pelaksanaan hukuman cambuk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Tiga orang terdakwa pelanggar aturan syariat Islam yang berlaku di Aceh menjalani hukuman cambuk yang dilakukan di Halaman Masjid Islamic Centre Lhokseumawe, Jumat.

Pelaksanaan uqubat cambuk usai waktu shalat Jumat tersebut, dilakukan kepada tiga terdakwa masing-masing atas nama Muhajir (34), Mazidah (30) dan Fakhrorraz (19), setelah ada keputusan hukum tetap dari Mahkamah Syar'iyah Lhokseumawe.

Berdasarkan salinan keputusan hakim, memperhatikan pasal-pasal dari peraturan peundangan yang berlaku, khususnya Pasal 33 ayat 1 Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang hukum Jinayat serta dalil-dalil syariat, maka kepada terdakwa Muhajir dan Mazidah, dihukumkan sebanyak 100 kali hudud cambuk di muka umum.

Karena keduanya telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan jarimah sebagaimana dakwaan kesatu, yaitu, zina. Muhajir merupakan warga Lhokseumawe yang berprofesi sebagai pedagang dan Mazidah merupakan warga Deli Serdang, Sumatera Utara dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

Sementara itu, terhadap terdakwa Fakrorrazi warga Aceh Utara, dihukumkan sebanyak 107 kali cambuk, karena secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan jarimah zina. Seharusnya, kepada Fakhrorazzi dicambuk sebanyak 110 kali. Akan tetapi, sebanyak tiga kali di antaranya dipotong masa tahanan yang dijalani oleh terdakwa.

Pada pelaksanaan hukuman cambuk tersebut, ribuan masyarakat menyaksikannya. Sejumlah petugas keamanan dari kepolisian dan juga Satpol P dan WH Kota Lhokseumawe mengatur proses eksekusi cambuk tersebut.

Sementara itu, pada proses hukuman cambuk yang dilakukan secara bergiliran, untuk giliran pertama dijalani oleh Muhajir. Pada hitungan cambuk ke 12, muhajir menahan sakit dan dihentikan sementara serta dilanjutkan lagi setelah diperiksa oleh dokter. Lalu pada hitungan ke 45, kembali Muhajir menunduk menahan sakit. Serta dilanjutkan lagi hukuman cambuk hingga hitungan 100.

Sedangkan giliran kedua, hukuman cambuk dijalani oleh Fakhrorazzi. Proses pencambukan terus dijalani oleh terdakwa hingga pada hitungan 77 kali, berhenti sebentar. Serta dilanjutkan kembali sampai hitungan 107 kali.

Sementara terhadap Mazidah, posisi terdakwa dilakukan dengan duduk. Dari hitungan 1 hingga 100 kali, Mazidah sanggup menjalani hukuman cambuk yang diayunkan oleh algojo

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement