Jumat 08 Sep 2017 22:56 WIB

PGN Beri Insentif untuk Tingkatkan Penjualan Gas

Rep: Halimatus sadiyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melakukan 'leak survey' pipa jaringan gas di Kampung Klalin Kabupaten Sorong Papua Barat, Selasa (29/8). PT PGN Sorong secara rutin melakukan pemeliharaan jaringan gas termasuk pegecekan pipa jargas sepanjang 24 kilometer agar terhindar dari kebocoran gas di wilayah setempat.
Foto: Olha Mulalinda/Antara
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melakukan 'leak survey' pipa jaringan gas di Kampung Klalin Kabupaten Sorong Papua Barat, Selasa (29/8). PT PGN Sorong secara rutin melakukan pemeliharaan jaringan gas termasuk pegecekan pipa jargas sepanjang 24 kilometer agar terhindar dari kebocoran gas di wilayah setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perusahaan Gas Negara (PGN) mengakui ada pelemahan konsumsi gas domestik sebagai imbas dari melambatnya aktivitas produksi di industri. Untuk memacu penjualan, Head of Marketing PGN Adi Munandir mengatakan, pihaknya berusaha menciptakan produk yang dapat mendukung pelanggan berproduksi.

"Misalnya kita beri insentif pada industri terpilih supaya mereka tetap produksi," kata Adi, di Cisarua, Bogor, Jumat (8/9).

Selain itu, sambung dia, perseroan juga berusaha melakukan efisiensi produksi serta melakukan pengembangan usaha. Di antaranya melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia dengan inisiatif pengembangan distribusi Compressed Natural Gas (CNG), Liquefied Natural Gas (LNG) ritel, hingga memasok gas untuk pembangkit tenaga listrik.

Terkait penurunan konsumsi gas, Adi menjelaskan, salah satu indikatornya terlihat dari laporan pertumbuhan permintaan listrik di kuartal dua yang menunjukkan angka negatif. Ini berarti, permintaan akan gas meleset dari yang diproyeksikan dalam neraca gas bumi.

Menurunnya konsumsi gas domestik sebelumnya juga tergambar dari laporan kinerja PGN selama semester pertama tahun ini. Pada periode Januari-Juni 2017, PGN meraup laba 50,29 juta dolar AS, atau turun 67 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai 152,45 juta dolar AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement