Sabtu 09 Sep 2017 11:06 WIB

Kekeringan dan Krisis Air Bersih di Cilacap Meluas

kekeringan - ilustrasi
kekeringan - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang terdampak kekeringan maupun krisis air bersih terus bertambah meskipun belum mencapai jumlah yang diprediksikan, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara.

"Berdasarkan prediksi kami, wilayah rawan kekeringan maupun krisis air bersih di Cilacap sebanyak 48 desa yang tersebar di 14 kecamatan," katanya di Cilacap, Sabtu (9/9).

Menurut dia, prediksi tersebut muncul berdasarkan hasil pemetaan terhadap wilayah yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih saat terjadi kemarau panjang pada tahun 2015. Sementara pada tahun 2017, kata dia, berdasarkan data hingga tanggal 7 September telah tercatat sebanyak 20 desa di delapan kecamatan yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih.

"Hingga tanggal 7 September 2017, kami telah menyalurkan bantuan air bersih untuk warga di 20 desa itu sebanyak 85 tangki," katanya.

Ia memperkirakan jumlah desa yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih masih akan bertambah karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau berlangsung hingga bulan Oktober.

Tri Komara mengatakan jumlah wilayah rawan kekeringan maupun krisis air bersih di Cilacap jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya cenderung berkurang karena sudah banyak yang terjangkau oleh jaringan air bersih.

Sebelumnya jumlah wilayah rawan kekeringan maupun krisis air bersih di Cilacap mencapai 77 desa. Khusus untuk wilayah yang mengalami krisis air bersih, beberapa di antaranya tidak terjadi kekeringan atau masih ada air namun karena kemarau, airnya terintrusi air laut sehingga terasa payau.

Sementara di Kabupaten Banyumas, BPBD setempat juga mencatat jumlah wilayah terdampak kekeringan maupun krisis air bersih terus bertambah. "Berdasarkan data hingga tanggal 7 September 2017, jumlah wilayah terdampak kekeringan dan krisis air bersih sebanyak 20 desa tersebar di 14 kecamatan," kata Kalakhar BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo didampingi Koordinator Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana BPBD Banyumas Kusworo.

Ia mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 190 tangki untuk 20 desa tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement