REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, pembakaran sekolah di Palangkaraya berlatar belakang mencari perhatian kepada Gubernur Kalimantan Tengah. Salah satu tersangka mengaku sudah lama tidak mendapatkan proyek dari pemerintah.
Rikwanto menjelaskan, sembilan orang tersangka kini sudah ditahan di Bareskrim Polri. Dari sembilan orang itu, delapan tersangka adalah eksekutor pembakaran sementara satu orang lain, yakni YB, merupakan otak pembakaran tujuh sekolah.
"Motif mereka melakukan itu (pembakaran) adalah mencari perhatian kepada Gubernur (Kalimantan Tengah). Yang bersangkutan sudah lama tidak mendapatkan proyek," ujar Rikwanto kepada wartawan di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9).
Menurut pengakuan YB, lanjut Rikwanto, aksi tersebut bertujuan menarik atensi gubernur. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami pengakuan dari tersangka.
Rikwanto belum bisa memastikan apakah tindakan para tersangka merupakan kode secara eksplisit untuk mendapatkan proyek lainnya. "Kami belum sampai di situ ya. Karena untuk sementara sampai situ aja pengakuannya," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, ada sembilan orang berhasil diringkus oleh polisi. Tersangka YB diketahui sebagai anggota DPRD Kalimantan Tengah.
Para tersangka yang memang sedang terjepit masalah ekonomi menyanggupi permintaan YB. Masing-masing pelaku mendapatkan uang sebesar Rp 500 ribu untuk setiap api yang disulutkan di tiap-tiap sekolah dasar.
Tujuh sekolah yang dibakar
1. SDN 1 Palangka
2. SDN 4 Menteng
3. SDN 4 Langkai
4. SDN 1 Langkai
5. SDN 5 Langkai
6. SDN 8 Palangka
7. SDN 1 Menteng