Sabtu 09 Sep 2017 23:59 WIB

Gus Ipul Dorong BPJS Kesehatan Sosialisasi di Kampus

Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul.
Foto: Antara
Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf atau yang akrab dipanggil Gus Ipul mendorong kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk melakukan sosialisasi kepada lingkungan kampus guna memperluas kepesertaan.

"Saya mendorong kepada BPJS Kesehatan sosialisasi ke kampus. Saya juga berterima kasih Kepada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang sudah melakukan MoU dengan BPJS Kesehatan," katanya di sela kegiatan Forum Ta'aruf Mahasiswa (Fortama), di Kampus I Umsida, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (9/9).

Ia mengemukakan, mahasiswa harus memahami keberadaan BPJS Kesehatan ini karena peserta BPJS Kesehatan ini tidak hanya semata-mata mendapatkan perawatan saat sakit, tetapi juga menolong orang lain saat sehat. "Hal inilah yang harus benar-benar dipahami oleh mahasiswa baru ini," ujarnya.

Dalam kesempatan itu dirinya juga berpesan kepada pihak kampus supaya terus berinovasi, terus berbenah memperbaiki infrastrukturnya termasuk juga dosen-dosennya. "Lembaga pendidikan yang dikelola harus memenuhi prosedur syaratnya mulai dari dosennya labnya, tetapi kampus juga perlu inovasi. Dan Umsida ini sudah melakukan keduanya," katanya.

Ia mengatakan, salah satu hal tersebut diharapkan bisa untuk menjadi kampus yang menghasilkan generasi pemenang dan menjadi pemimpin Indonesia di masa mendatang. "Secara nasional masih ada 31 persen lulusan SMA sederajat yang melanjutkan ke pendidikan tinggi. Dan Jawa Timur sudah mencapai 35 persen. Kami berharap jumlah tersebut terus meningkat," katanya.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Dwi Hesti Yuniarti mengatakan, pihaknya senagaja menggandeng Umsida untuk memperluas kepesertaan dalam rangka mencapai "Universal Health Coverage".

"Salah satu bentuk dukungan Umsida adalah menjadikan kepesertaan JKN-KIS sebagai salah satu persyaratan bagi mahasiswa ketika mendaftar ulang. Jadi, ketika mendaftar ulang, mahasiswa tersebut wajih menunjukkan bahwa dirinya telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS yang dibuktikan dengan kepemilikan kartu indonesia sehat atas namanya sendiri," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement