Ahad 10 Sep 2017 10:39 WIB

Hampir 3 Ribu Desa di Jawa dan Nusa Tenggara Kekeringan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Kekeringan
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim kemarau di Tanah Air telah menyebabkan kekeringan. Lebih dari 2.726 desa terdampak kekeringan dan membuat jutaan warga di Pulau Jawa dan Pulau Nusa Tenggara merasakan dampaknya.

Kepala Pusat data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, meskipun musim kemarau normal pada periode 2017 ini, namun menyebabkan kekeringan dan krisis air di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara. "Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (pusdalops) BNPB terdapat sekitar105 kabupaten/kota, 715 kecamatan, dan 2.726 kelurahan/desa yang mengalami kekeringan saat ini di Jawa dan Nusa Tenggara," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (10/9).

Berdasarkan sebaran wilayahnya, kekeringan di Jawa Tengah melanda 1.254 desa yang tersebar di 275 kecamatan dan 30 kabupaten/kota sehingga memberikan dampak kekeringan  terdapat 1,41 juta jiwa atau 404.212 kepala keluarga (KK). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan status siaga darurat kekeringan hingga Oktober 2017.

Sementara di Jawa Barat, kekeringan melanda 496 desa di 176 kecamatan dan 27 kabupaten/kota sehingga berdampak kepada 936.328 jiwa penduduk. Delapan kepala daerah kabupaten/kota telah mengeluarkan status siaga darurat kekeringan yaitu Kabupaten Ciamis, Cianjur, Indramayu, Karawang, Kuningan, Sukabumi, Kota Banjar, dan Kota Tasikmalaya.Begitu pula halnya dengan di Jawa Timur, kekeringan melanda 588 desa di 171 kecamatan dan 23 kabupaten/kota.