REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Barat (Sumbar), menyatakan hujan lebat yang terjadi sejak Sabtu (9/9) di sebagian wilayah provinsi setempat disebabkan oleh adanya daerah tekanan rendah di bagian barat Kepulauan Mentawai.
"Tekanan rendah tersebut disebut dengan pola dominan yang mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan dan belokan angin di wilayah pesisir pantai Barat Sumbar," kata Kepala Seksi Observasi BMKG Minangkabau Ketaping, Budi Samiadji dihubungi dari Padang, Ahad (10/9).
Pertumbuhan awan hujan tersebut, dia berujar, menyebabkan hujan di Pesisir pantai Sumbar seperti Pasaman Barat, Agam, Padang, Kabupaten Padangpariaman, Pariaman, dan Pesisir Selatan bagian Utara dengan intensitas sedang hingga lebat. Ia menyebutkan curah hujan yang terpantau pada Sabtu (9/9) di Stasiun Meteorologi Teluk Bayur Kota Padang adalah 193,5 milimeter per jam dan Stasiun Meteorologi Minangkabau Padangpariaman 86 milimeter per jam.
Curah hujan yang tinggi itu, dia menambahkan, menyebabkan terjadinya banjir di Kota Padang dan terganggunya penerbangan pesawat Bandara Internasional Minangkabau menuju bandara terdekat seperti Pekanbaru dan Medan. Pihak BMKG memerkirakan tiga hari ke depan potensi hujan masih terjadi di wilayah Mentawai, Padang, Padangpariaman, Tiku, Pesisir Selatan, Pasaman Barat terutama pada sore hingga malam hari.
Selanjutnya dapat meluas ke Kota Padang Panjang, Solok, Bukittinggi, Tanah Datar dan Pasaman. "Dengan masih terpantaunya tekanan rendah di Barat Mentawai serta potensi hujan yang masih tinggi maka perlu kewaspadaan terhadap bencana," ujar dia.
Bencana yang bisa ditimbulkan akibat cuaca ini yakni banjir dan longsor di daerah Padang, Solok, Padangpariaman, Tiku, Mentawai, Pasaman Barat, Pasaman, Agam, dan Pesisir Selatan. Pihak BMKG juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika kelur rumah dan selalu membawa payung serta jas hujan bagi pengendara sepeda motor.
BMKG Sumbar akan memperbaharui informasi jika terjadi perubahan atmosfir di provinsi ini.