Senin 11 Sep 2017 00:10 WIB

Lewat Puisi, Taufik Ismail Gambarkan Derita Etnis Rohingya

Rep: Fuji EP/ Red: Bayu Hermawan
  Penyair Taufik Ismail membacakan puisi pada malam Puisi Untuk Rohingya yang digagas oleh AKUR di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Ahad (10/9) malam.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Penyair Taufik Ismail membacakan puisi pada malam Puisi Untuk Rohingya yang digagas oleh AKUR di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Ahad (10/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Kemanusiaan untuk Rohingya (AKUR) menggelar acara Puisi Cinta untuk Rohingya di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah pada Ahad (10/9) malam. Audiens yang memadati aula untuk beberapa saat diam dan memperhatikan pembacaan puisi berjudul Berapa dan Bagaimana Rohingya oleh sastrawan legendaris Indonesia, Taufik Ismail.

"Berapa anak yatim kehilangan ayah-ibu tahun ini di Rohingya? Berapa rumah kediaman dihancurkan tahun ini di Rohingya? Berapa ribu pengungsi terlunta-lunta tahun ini di Rohingya," ujar Taufik saat membacakan puisi di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah, Ahad (10/9).

Saat Taufik membacakan puisi, audiens yang memenuhi aula maju kedepan untuk memotret dan memvideokan sastrawan legendaris tersebut. Mereka memperhatikan dengan seksama, mencoba memahami setiap untaian kata-kata puisi yang dibaca Taufik.

"Berapa panjang sungai air mata tahun ini di Rohingya? Berapa luas kuburan menampung korban begitu banyak tahun ini di Rohingya? Berapa juta puing kerangka bangunan musnah tahun ini di Rohingya?," lanjut Taufik membacakan puisinya.

Salah seorang audiens acara Puisi Cinta untuk Rohingya, Royhanul (21 tahun) mengungkapkan kekagumannya kepada sastrawan legendaris tersebut. Menurutnya, untaian kata yang disusun oleh Taufik dapat menggambarkan betapa pedih dan menderitanya etnis Rohingya di Myanmar.

"Puisinya bagus, orang yang mendengar pasti akan semakin memahami apa yang menimpa Muslim Rohingya. Harus kita tolong dengan aksi konkret, misalnya donasi, minimal doa," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement