Senin 11 Sep 2017 13:17 WIB

UMY Rintis Halalan Thayyiban Center

Rep: WAHYU SURYANA/ Red: Winda Destiana Putri
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID,  BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tergerak untuk merintis Halalan Thayiban Center (HTC). Wacana membangun HTC itu sebenarnya terus muncul sejak lima tahun terakhir, dan terus didiskusikan keberadaannya.

Bulan ini, akhirnya HTC berhasil diwujudkan, yang peluncurannya dilakukan pada akhir pekan kemarin di Kampus Terpadu UMY Gedung Twin Building. Selain itu, diadakan pula Public Lecture dengan tema "The Role and Responsibilty of Dakwah Muhammadiyah in Promoting Halal."

Pembicara di antaranya Direktur LPPOM MUI Yogyakarta, Trijoko Wisnu Murti dan Direktur Halal Science Center Chulalongkorn University, Winai Dahlan. Head of Halalan Thayyiban Center UMY, Iwan Permana mengatakan, saat ini masih ada sejumlah isu-isu yang meresahkan seperti ayam tiren.

Untuk itu, ia menekankan, HTC merupakan salah satu langkah nyata UMY sebagai pusat akademis agar bisa ikut membantu mengedukasi masyarakat. Selain itu, Imam menegaskan, kehadiran HTC bukan sekadar untuk umat Islam, tapi untuk memberi pemahaman halal kepada masyarakat luas.

"Semoga dengan adanya HTC ini bukan hanya mencari bukti ilmiah, namun juga nantinya bisa disosialisasikan kepada masyarakat," kata Imam, Senin (11/9).

Sementara, Trijoko Wisnu Murti menyampaikan, umat Islam saat beribadah harus dalam keadaan suci atau tidak terkontaminasi najis. Maka itu, permasalahan halal jadi sangat penting dan perlu untuk menjadikan halalan thayyiban sebagai gaya hidup bagi seorang Muslim.

Ia memberikan contoh, ketika shalat sebagai salah satu ibadah yang paling penting dari umat Islam, haruslah dilakukan dengan keadaan suci. Kemudian, di dalam kalimat perintah Allah SWT telah pula menunjukan untuk makanlah makanan yang halal terlebih dulu baru setelah itu beramal sholeh. "Namun, bukan berarti halal hanya untuk umat Islam, tapi halal adalah untuk semua orang," ujar Tri.

Senada, Winai Dahlan mengatakan, banyak negara-negara yang notabene warganya bukan mayoritas Islam, justru mencari produk-produk makanan ataupun lainnya yang bersifat halal. Karenanya, penting bagi masyarakat Indonesia untuk dapat lebih memahami segala sesuatu tentang halal.

"Jepang sudah sering memesan produk-produk halal dan mereka mengatakan produk halal merupakan produk yang baik, maka dari itu saya katakan halal its not just for Muslim but for all," kata Winai.

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement