Senin 11 Sep 2017 13:27 WIB

Kasus Bayi Debora, DPR Sebut Komitmen Rumah Sakit Rendah

Rep: Kabul Astuti/ Red: Winda Destiana Putri
Rumah mendiang Debora.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Rumah mendiang Debora.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid mengatakan kematian bayi Debora (empat bulan) menunjukkan beberapa masalah mendasar dalam sistem pelayanan kesehatan. Yakni, lemahnya pendataan warga miskin, proses edukasi, dan rendahnya komitmen kemanusiaan rumah sakit.

Sodik mengungkapkan pemerintah mempunyai anggaran untuk memberi jaminan perlindungan kesehatan warga miskin. Dalam musim penurunan APBN 2017 ini saja, Sodik mencontohkan, anggaran untuk penanggulangan kemiskinan di Kementerian Sosial justru naik dari Rp 17 triliun menjadi Rp 34 triliun.

Kenaikan anggaran Kementerian Sosial itu dialokasikan untuk beras sejahtera (rastra) dan Program Keluarga Harapan (PKH). "Artinya, ada anggaran. Tinggal kembali masalah kita adalah dalam hal administrasi, edukasi, dan komitmen. Kalau komitmen ada, harusnya tidak terjadi peristiwa seperti itu. Dimulai dengan data, proses edukasi, dan itikad baik untuk menyelamatkan," kata Sodik Mudjahid di Gedung DPR RI, Senin (11/9).

Ia menyatakan komitmen kemanusiaan dan komitmen kebangsaan harus dimiliki oleh semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam perlindungan kesehatan warga tidak mampu, termasuk rumah sakit. Jika rumah sakit punya komitmen kemanusiaan, Sodik meyakini, peristiwa memilukan ini tidak akan terjadi.

Untuk memperkuat komitmen tersebut, Sodik mendorong dilakukannya edukasi maksimal kepada semua pemangku kepentingan yang terkait dengan program jaminan sosial dan jaminan kesehatan warga miskin. Termasuk, kepada rumah sakit dan masyarakat agar pasien lebih memahami hak-haknya.

Sodik juga menyinggung soal UU Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut dia, rumah sakit dapat mengalokasikan dana CSR apabila ada pasien yang terkendala masalah keuangan. "Katakanlah, Ibu Debora itu ada sedikit masalah dengan BPJSnya, harusnya rumah sakit bisa mengalokasikan dana CSRnya. Intinya perlindungan kesehatan, perlindungan sosial, dan CSR harusnya didayagunakan secara maksimal sehingga tidak ada korban yang memprihatinkan," kata Sodik.

Yang lain, Sodik menyebutkan adanya kelemahan data warga miskin. Wakil Ketua Komisi VIII ini mengaku sering menyampaikan protes pada Kementerian Kesehatan dan Kemensos terkait update data agar tidak ada masyarakat miskin yang tidak tersentuh oleh program perlindungan sosial dan perlindungan kesehatan. Sodik menambahkan Komisi VIII DPR sudah berkoordinasi dengan Komisi IX yang menjadi mitra Kementerian Kesehatan, serta akan meminta penjelasan dari Kemenkes terkait perlindungan kesehatan kepada masyarakat miskin.

Bayi Deborah (empat bulan) datang ke RS Mitra Keluarga Kalideres pada 3 September 2017 pukul 03.40 WIB dalam keadaan tidak sadar dan kondisi tubuh tampak membiru. Malangnya, Deborah meninggal dunia lantaran terlambat mendapat perawatan, setelah sebelumnya kedua orang tua pasien tidak dapat menyelesaikan masalah keuangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement