Senin 11 Sep 2017 16:19 WIB

UMY Jadi Tuan Rumah KKN Internasional

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta.
Foto: muhammadiyah.or.id
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun ini menjadi tuan rumah 10th Learning Express. Program itu merupakan kolaborasi bersama UMY dan Singapore Polytechnic (SP) dengan supervisi Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat, dan tahun ini diikuti Kanazawa Institute of Technology dari Jepang.

Wakil Rektor I UMY Bidang Akademik, Sukamta menyampaikan, agenda ini akan meningkatkan kualitas setiap instansi yang terlibat. Karenanya, ia merasa ini jadi satu kehormatan bagi UMY yang akan bertindak sebagai tuan rumah, dalam penyelenggaraan yang kesepuluh Learning Expres sejak pertama diadakan Maret 2013 lalu. 

Program ini serupa dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan bentuk pengabdian sosial di Indonesia, sehingga aktvitas yang akan dilakukan di dalam program ini berfokus kepada pengembangan komunitas. Maka itu, ia berharap, hasil yang nantinya didapatkan dari program ini dapat memberikan banyak manfaat.

"Baik kepada institusi, para peserta dan juga kepada masyarakat secara umum," kata Sukamta di Ruang Konferensi Gedung AR Fachruddin UMY, Senin (11/9).

Perwakilan Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengembangan Masyarakat (LP3M) Slamet Widodo menekankan, Learning Express ini merupakan program untuk menerapkan metode kerangka berpikir. Itu merupakan metode untuk membuat sebuah solusi atas permasalahan yang dimiliki masyarakat dengan inovasi ataupun teknologi. 

UMY, lanjut Slamet, memang tidak memiliki mata kuliah ini tapi ini memang serupa dengan konsep KKN sebagai penguatan dan pengembangan masyarakat yang dimiliki. Ia mengingatkan, dalam pemberdayaan masyarakat yang menjadi poin penting merupakan penguatan kelembagaan, dan untuk memberdayakan masyarakat penguatan kelembagaan jadi yang utama.

"Karena itu, mahasiswa UMY yang sudah menyelesaikan program Learning Express akan kembali lagi ke desa terapan untuk melanjutkan penguatan kelembagaan dan menerapkan solusi yang dihasilkan," ujar Slamet.

Learning Express akan dilaksanakan di DI Yogyakarta 10-21 September 2017 dan diikuti 66 mahasiswa dari ketiga perguruan tinggi. Program akan berisikan kegiatan lapangan yang akan dilaksanakan di daerah Dlingo, Kebosungu untuk isu pariwisata, Pakis untuk isu manajemen limbah kerajinan kayu dan Koripan untuk produksi Emping Garut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement