REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU –- Musim kemarau dengan suhu udara tinggi membuat ratusan hektare areal hutan milik Perum Perhutani Jawa Barat (Jabar)–Banten, terbakar. Antisipasi pun terus dilakukan untuk mencegah bencana kebakaran yang lebih besar.
"Areal hutan (yang terbakar) terbesar di Indramayu. Ada juga di Kuningan, Majalengka, tapi tak seberapa. Kemarin di Burangrang juga ada, hanya 0,1 hektare," kata Kadivre Perum Perhutani Jabar–Banten, Andi Purwadi, saat ditemui di Kabupaten Indramayu, akhir pekan kemarin.
Andi menyebutkan, luas kawasan hutan di KPH Indramayu yang terbakar selama musim kemarau tahun ini mencapai 280 hektare. Menurutnya, kebakaran tersebut merupakan kebakaran permukaan yang tidak sampai mematikan tanaman jati. "Jadi tidak parah," ujar Andi.
Andi menyatakan, instansinya tetap berupaya mengantisipasi agar peristiwa kebakaran di kawasan hutan tidak terulang lagi. Apalagi, Presiden Jokowi juga menghendaki supaya kebakaran hutan dan lahan bisa dieliminasi sekecil mungkin. "Kami di kewilayahan punya satgas dari BPBD, kepolisian, kodim, Masyarakat Peduli Api, yang sama—sama mengantisipasi supaya kebakaran tidak merembet ke mana-mana," jelasnya.
Sementara itu, kebakaran serupa juga pernah terjadi di kawasan hutan Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, pada awal Agustus 2017. Kebakaran itu menghanguskan sekitar tiga hektare semak-semak. "Saat itu kebakaran bisa teratasi. Posisinya masih di bawah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin.
Agus menyebutkan, itu merupakan satu-satunya peristiwa kebakaran yang terjadi selama musim kemarau tahun ini. Dia berharap, kebakaran tidak akan pernah terjadi lagi.
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, Agus mengatakan, instansi yang dipimpinnya sudah melakukan sosialisasi. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan berbagai pihak, seperti Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Masyarakat Peduli Api, dan forum relawan.
Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, mengimbau semua pihak untuk mewaspadai terjadinya kebakaran, terutama kebakaran hutan. Pasalnya, di musim kemarau seperti saat ini, suhu udara tinggi ditambah kencangnya tiupan angin membuat kebakaran mudah terjadi.