Senin 11 Sep 2017 19:33 WIB

Lomba Burung Berkicau Picu Perdangangan Satwa Liar

Rep: Gretchen Miller untuk Program Earshot/ Red: Budi Raharjo
Lomba burung berkicau
Foto: abc news
Lomba burung berkicau

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK -- Keempat sisi dinding dari arena perlombaan dikelilingi oleh anak-anak muda yang sibuk berteriak dalam bahasa Indonesia. Suasananya seperti pertandingan tinju, tapi kompetisi ini sangat berbeda - para peserta lomba, 60 ekor semuanya, tergantung di bawah atap. Mereka tidak berkelahi melainkan berlomba berkicau.

Inilah kompetisi burung berkicau di Pontianak, Kalimantan Barat. Burung robin berwarna hitam putih dari kandangannya yang tergantung, berkicau selama beberapa menit tanpa henti. Mereka bertengger di sarang yang berukir indah yang biasanya ditemukan di beranda, sudut jalan, halaman belakang, dan di etalase toko.

Setiap pekannya di Indonesia, ada ribuan kompetisi burung berkicau seperti ini di berbagai daerah. Arena lomba dipenuhi burung-burung yang ditangkap secara ilegal dengan menggunakan di hutan. Permintaan burung berkicau pun semakin meningkat.

Survei yang dilakukan LSM Planet Indonesia baru-baru ini menemukan lebih dari 25 ribu burung berkicau dijual di berbagai pasar di Kalimantan. Jaringan pemantau perdagangan satwa liar, TRAFFIC, menemukan 19 ribu unggas dijual hanya dalam tiga hari di Jakarta pada 2016.