REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kegiatan wisata olahraga "Jelajah Wisata Merapi" yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Ahad (10/9) mengedukasi masyarakat untuk mencintai lingkungan terutama kawasan lereng Gunung Merapi sebagai kawasan konservasi air.
"Dalam kegiatan sporttourism tersebut selain kegiatan wisata juga sekaligus untuk mengedukasi masyarakat khususnya peserta untuk lebih mencintai lingkungan alam," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih, Senin (11/9).
Menurut dia, edukasi cinta lingkungan tersebut diwujudkan dengan mewajibkan peserta jelajah wisata untuk memungut sampah terutama sampah plastik dan sampah nonorganik yang ditemui di sepanjang trek yang dilalui. "Masing-masing peserta yang kami bekali satu kantong plastik untuk memungut sampah-sampah plastik dan anorganik yang ditemui di sepanjang jalur tracking," katanya.
Ia mengatajan pada kegiatan bertema "Pesona Flora Lereng Merapi" ini para peserta juga dikenalkan dengan keindahan flora khas lereng Merapi seperti Anggrek vanda Tricolor, Dendroblum Mutabile dan aneka jenis bambu yang tumbuh di selatan lereng Merapi.
"Peserta menempuh jarak kurang lebih tujuh kilometer menyusuri jalan setapak, sungai, perkampungan dan sebagian area Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Ada lima pos yang dilewati peserta. Start dari Lapangan Tritis, Sungai Boyong, Dusun Turgo, TNGM dan finish kembali di Lapangan Tritis," katanya.
Sudarningsih mengatakan, animo peserta dalam event ini cukup tinggi terbukti target jumlah peserta 1.000 orang dapat tercapai sebelum masa pendaftaran ditutup. "Kami harapkan untuk tahun berikutnya kegiatan dapat digelar lebih semarak lagi, dan lebih banyak lagi edukasi-edukasi yang diberikan kepada peserta," katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengapresiasi inisiatif panitia penyelenggara yang mengharuskan peserta memungut sampah di jalur tracking. "Ini salah satu langkah nyata menjaga kebersihan lingkungan. Kami berharap event Jelajah Wisata ke depan dapat terus diselenggarakan dengan lebih banyak melibatkan berbagai sektor pendukung pariwisata," katanya.