REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kandidat calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku enggan memikirkan siapa calon pendampingnya di pemilihan gubernur Jawa Barat dan lebih memprioritaskan mencari dukungan lain untuk menggenapkan kursi.
"Ini kan baru babak satu yaitu menggenapkan koalisi, babak keduanya belum dimulai. Pendamping itu di babak kedua," ujar Ridwan Kamil saat menerima surat keputusan (SK) dukungan pengusungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bandung, Senin (11/9).
Saat ini, Wali Kota Bandung tersebut mendapat angin segar setelah PKB resmi mengusung dirinya sebagai calon gubernur Jabar. Merapatnya PKB ke kubu Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, dukungan kini menjadi 12 kursi. Sebelumnya Partai Nasdem yang memiliki lima kursi telah menyatakan dukungannya kepada Emil.
Melihat kondisi ini, Emil akan semakin mengintensifkan komunikasi dengan partai lain. Bahkan diakuinya, PPP menjadi partai yang aktif berkomunikasi dengan dirinya dibanding partai-partai lain.
"Saya sebagai calon mengintensifkan dengan PPP. Saya punya feeling bulan September akan jadi bulan penentuan," kata dia.
Menurutnya, apabila partai koalisi sudah terbentuk dan menghasilkan 20 kursi, maka pembicaraan baru akan mengarah ke siapa yang mendampinginya di Pilgub nanti.
Ia pun tidak mempermasalahkan siapa yang akan mendampinginya selama itu hasil keputusan musyawarah dari partai koalisi. Namun secara pribadi, ia ingin calon wakilnya nanti memiliki elektabilitas dan popularitas yang cukup tinggi.
"Saya menyerahkannya ke partai koalisi. Insyaallah saya fatsun," katanya.