Selasa 12 Sep 2017 00:37 WIB

Ilmuwan Muda Indonesia Raih Perhargaan Keuangan Islam

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: Islamitijara.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,ASTANA -- Global Islamic Finance Awards (GIFA) 2017 memberikan penghargaan kepada ilmuwan muda Indonesia Hylmun Izhar atas kontribusinya dalam pengembangan keuangan dan ekonomi syariah global.

Dr Hylmun Izhar mendapat penghargaan dari GIFA sebagai Tokoh Akademik Keuangan Islam Global 2017 yang ditetapkan oleh komite penghargaan GIFA 2017. Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Pusat Keuangan Internasional Kazakhstan.

Dalam sambutannya, Ketua GIFA Humayon Dar mengatakan, GIFA memberi penghargaan kepada Dr Hylmun Izhar Institut Riset dan Pelatihan Islam (IRTI) milik Bank Pembangunan Islam (IDB) karena kontribusi riset dan akademiknya untuk perkembangan perbankan dan keuangan Islam.

"Inilah sosok muda yang kami pikir pantas menerima penghargaan ini atas upayanya di bidang perbankan dan keuangan Islam. Kami menyampaikan selamat juga untuk IRTI," kata Dar dalam keterangan resmi kepada Republika.co.id, Senin (11/9).

Komite penghargaan GIFA, lanjut Dar, mempertimbangkan empat tokoh yang semuanya laik menerima penghargaan GIFA. Namun, Dr Izhar dipilih berdasarkan konsensus dan pengaruhnya mengembangkan industri keuangan syariah ke depan.

Menerima penghargaan dari GIFA, Izhar mengaku amat terhormat atas penghargaan bergengsi itu. Sebelum bergabung dalam Grup Bank Pembangunan Islam (IDB), Izhar merupakan periset keuangan Islam di anak perusahaan Oxford Centre for Islamic Studies (OXCIS) Inggris, Oxford Islamic Finance, Ltd. Ia juga menjadi pengajar ekonomi dan keuangan Islam di Markfield Institute of Higher Education (MIHE), Leicester, Inggris serta aktif sebagai pembimbing disertasi mahasiswa pasca sarjana.

Izhar juga menjadi salah satu penulis laporan bersama UNDP dengan IDB Group yang berjudul, I for Impact: Blending Islamic Finance and Impact Investing for the Global Goals. Bersama rekannya, ia juga ikut menulis buku Islamic Capital Markets: Principles and Practices yang dipublikasikan ISRA dan Securities Commission Malaysia.

Buku terbaru Izhar, Critical Issues in Islamic Economics and Finance Development, baru-baru ini diterbitkan Palgrave MacMillan. Ada dua buku lagi yang tengah Izhar siapkan untuk segera terbit yakni Islamic Banking: Risk Management, Regulation and Supervision dan Operational Risk in Islamic Financial Institutions: Theory, Practice and Modelling yang keduanya diterbitkan Edward Elgar.

Di luar itu, Izhar produktif menulis hasil riset di sejumlah jurnal acuan internasional seperti Journal of Risk, Review of Islamic Economics, IIUM Journal Economics and Management, Islamic Economic Studies, Journal of Islamic Banking and Finance, dan Kyoto Bulletin of Islamic Area Studies. Selain itu, ia juga aktif mengedukasi dan memberi pelatihan profesional untuk para regulator, pejabat pemerintah, bankir, pengacara terkait manajemen risiko, pengembangan produk, dan inovasi.

Belakangan ini, Izhar mewakili IDB Group dalam kelompok kerja Dewan Pengawas Jasa Keuangan Islam (IFSB) dalam isu revisi standar keterbukaan untuk mendorong transparansi dan disiplin pasar lembaga keuangan yang menawarkan produk keuangan syariah. Izhar meraih gelar doktor keuangan Islam dari Durham University. Dari sana pula ia mendapat penghargaan doktor kehormatan sekolah pasca sarjana Durham University, Inggris.

Penghargaan dari GIFA ini diserahkan dalam acara yang digelar Astana International Financial Centre (AIFC) di Astana, Kazakhstan, pekan lalu. GIFA yang didirikan Edbiz Group pada 2011 merupakan perusahaan konsultan keuangan Islam yang berbasis di London, Inggris. Gelaran penghargaan ke tujuh oleh GIFA ini mencakup penghargaan untuk individu dan lembaga keuangan syariah global. Acara ini dihadiri Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement