REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Pemerintah Kota Padang mengerahkan 12 truk pengangkut sampah untuk menampung dan memindahkan sampah yang hanyut dan terdampar di sepanjang Pantai Padang. Endapan sampah ini merupakan buntut dari banjir yang melanda Padang pada Sabtu (9/9) lalu. Perhitungan pemerintah, setidaknya 100 ton sampah harus terdampar di sepanjang pantai dan harus dibersihkan.
Kepala Dinas Pariwisata Medi Iswandi menjelaskan, pembersihan dilakukan dalam tiga hari, sejak Senin kemarin hingga Rabu besok. Pengerjaan pembersihan sendiri, lanjutnya, dilakukan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas PU Kota Padang. Medi mengungkapkan bahwa pembersihan dilakukan dengan dua cara yakni memindahkan sampah nonorganik ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau menimbun sebagian sampah organik di pantai secara langsung.
"Di Muara Lasak harus pakai alat berat. Tidak bisa lagi pakai tenaga manusia. Nah sampah organik atau ranting ranting kayu di timbun di situ. Yang plastik di angkat," ujar Medi, Selasa (12/9).
Ia menambahkan, 7 truk khusus dikerahkan di Pantai Muaro Lasak dan 5 truk sisanya dikerahkan untuk membersihkan endapan sampah di Muaro, Padang. Medi berasumsi, bila satu truk berkapasitas 10 ton, maka keseluruhan sampah yang diangkut menyentuh 100 ton.
Endapan sampah akibat banjir mulai terlihat pada Ahad (10/9) dini hari lalu. Sehari setelahnya, pemerintah kota sudah memulai pengerjaan pembersihan pantai. Berdasarkan pengamatan, kondisi pantai pada Selasa (12/9) pagi ini sudah terbebas dari sampah.