Selasa 12 Sep 2017 19:51 WIB

DKI Ajak TNI dan Polri Tertibkan Mobil tak Bergarasi 

Rep: Noer Qomariah Kusmawardhani / Red: Ratna Puspita
Petugas mencatat nomor polisi mobil yang terparkir di area gedung parkir Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/8).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas mencatat nomor polisi mobil yang terparkir di area gedung parkir Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan akan melibatkan TNI dan Polri dalam menertibkan mobil tak bergarasi. Penertiban mobil tak bergarasi ini mengacu pada Perda No.5 Tahun 2014 Pasal 140 tentang Transportasi. 

Perda No 5 Tahun 2014 Pasal 140 ayat 1 yakni, setiap orang atau badan usaha pemilik kendaraan bermotor wajib memiliki atau menguasai garasi. Sedangkan, pasal 140 ayat 2 menyebutkan setiap orang atau badan usaha pemilik Kendaraan Bermotor dilarang menyimpan Kendaraan Bermotor di ruang milik jalan.

"Begini dalam setiap kali kita melakukan penertiban kita bekerjasama dengan TNI, Polri tapi khusus penindakan di permukiman-permukiman kita juga tidak langsung serta merta derek,  kita tetep kordinasi dengan RT RW setempat," kata Andri di RPTRA Kalijodo, Jakarta Barat, Selasa (12/9). 

Andri yakin penertiban tersebut tidak akan diprotes oleh pengelola perumahan. "Ya, malah justru kalo seumpama tidak dilakukan penertiban malah dikomplain. Faktanya banyak yang komplain karena pas pertama gue tampil aja 'pak di situ pak, pak di sini' gitu semua," ujarnya. 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan Peraturan Daerah (Perda) No.5 Tahun 2014 Pasal 140 tentang Transportasi ayat 1 sampai 5 sudah menjelaskan rinci bahwa orang yang membeli kendaraan bermotor harus ada pernyataan surat kepemilikan garasi  dari RT, RW, dan Kelurahan. 

"Misal Djarot mau beli mobil akan ada pernyataan bahwa Djarot memang punya garasi untuk satu mobil makanya Djarot dapat STNK punya satu mobil yang boleh,"  ujar Djarot di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (8/9). 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement