REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya melakukan pembongkaran makam Abi Qowi Suparto (20 tahun) untuk diautopsi di Karet Bivak Tanah Abang. Abi sebelumnya menjadi korban yang tewas karena dikeroyok setelah diduga mencuri set vape dan sepeda motor.
Kasubdit Jatanras Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Hendy Kurniawan mengatakan, autopsi itu untuk memastikan apa sebenarnya penyebab kematian Abi. Dari autopsi ini, forensik menemukan sejumlah titik trauma.
"Intinya memang ada beberapa titik trauma yang diduga itulah penyebab dari kematian secara rinci hasilnya kan kita nunggu laporan dari dokter forensik," ujar dia di Karet Bivak, Selasa (12/9).
Spesialis Forensik Rumah Sakit Polri Dokter Asri Pralebda menyebut dalam autopsi yang dilakukan terhadap jasad Abi, pihak forensik sudah memeriksa semua bagian tubuh Abi. Hasil autopsi akan disampaikan kepada penyidik yang menangani kasus itu.
Metode autopsi yang dilakukan adalah dengan metode bedah jenazah. Yakni, pemeriksaan bagian dalam tubuh jenazah Abi. "Hari ini sudah cukup, saya tidak menyebutkan hasil sementara. Jadi kalau sudah autopsi itu sudah pasti hasilnya sudah fix," katanya.
Pihak keluarga abi tidak menghadiri autopsi ini. Keluarga diwakili kuasa hukum keluarga Abi, Abdullah Syarief.
Syarief mengatakan, pihak keluarga telah menyetujui dilakukan autopsi pada jenazah Abi. Hak ini karena pihak keluarga juga ingin mengetahui secara rinci penyebab kematian Abi. "Ada video kekerasan yang kita terima, dua hari setelah Abi meninggal. Setelah itu, pihak keluarga menyadari ada proses penganiayaan terhadap Abi, kita ingin mengetahui benar Abi dibunuh," kata dia.