Rabu 13 Sep 2017 03:45 WIB

Parlemen Filipina Usulkan Pengurangan Anggaran Komisi Ham

Rep: Puti Almas/ Red: Hazliansyah
Presiden Duterte
Foto: ABC News
Presiden Duterte

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Mayoritas suara di parlemen Filipina menyepakati untuk memberi anggaran tahunan yang sangat terbatas kepada Komisi Hak Asasi Manusia di negara itu hanya 1000 peso atau sekitar hanya 20 dolar AS. Jumlah ini menurun cukup jauh, di saat badan publik itu melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran yang dilakukan dalam perang melawan narkotikan.

Sejumlah kritikus menilai keputusan parlemen tersebut dibuat sebagai bentuk hukuman kepada Komisi HAM Filipina. Komisi itu telah melontarkan sejumlah kritik kepada Presiden Rodrigo Duterte yang mengeluarkan kebijakan keras untuk menanggulangi narkotika sejak memimpin negara itu pada 30 Juni 2016.

Duterte telah menggalakkan kampanye keras melawan narkotika. Dalam kebijakan yang ia keluarkan, polisi dan aparat keamanan negara diizinkan untuk melakukan tindakan keras terhadap orang-orang terkait kejahatan obat terlarang itu.

Hingga saat ini, lebih dari 9.000 orang yang terkait dengan narkotika diperkirakan tewas. Banyak pemimpin negara dan kelompok aktivis HAM yang menyebut bahwa mantan wali kota Davao itu justru telah melakukan pembunuhan sewenang-wenang. Hal itu karena banyak diantara mereka yang kehilangan nyawa belum terbukti secara hukum sepenuhnya bersalah.

Komisi HAM Filipina yang melakukan penyelidikan dugaan pembunuhan di luar hukum telah mengajukan anggaran sebesar 1,72 miliar peso atau 34 juta dolar AS dalam penanganan kasus ini. Namun, pemerintah negara itu mengusulkan anggaran yang kurang dari 50 persen dari jumlah tersebut.

Parlemen Filipina kemudian menyuarakan untuk memberikan hanya 1000 peso. Salah satu alasan adalah penyelidikan Komisi HAM hanya bertujuan untuk melindungi para penjahat narkotika.

"Jika Anda ingin melindungi hak-hak para penjahat, maka Anda lebih baik meminta dana itu dari mereka (para penjahat)," ujar pembicara Parlemen Filipina Pantaleon Alvarez, dilansir BBC, Selasa (12/9).

Alvarez juga menuding bahwa Komisi HAM Filipina saat ini tidak lagi kompeten untuk menangani permasalahan yang terjadi. Ia menilai bahwa seharusnya dukungan terhadap pemerintah diberikan, termasuk dalam kampanye keras melawan narkotika tersebut.

Hal tersebut mesti mendapat persetujuan senat, meski banyak yang memperkirakan anggaran itu akan diloloskan mengingat Presiden Dutuerte punya suara mayoritas di senat.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.

(QS. Al-Fath ayat 29)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement