REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah untuk sesi kedua berturut-turut pada Selasa (12/9) atau Rabu (13/9) pagi WIB, karena para investor lebih tertarik terhadap pasar saham yang sedang berkembang. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun tiga dolar AS atau 0,22 persen, menjadi menetap di 1.332,7 dolar AS per ounce.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 64,68 poin atau 0,29 persen menjadi 22.121,05 poin pada pukul 18.19 GMT, setelah melonjak lebih dari satu persen pada hari sebelumnya. Ketika ekuitas menguat, emas berjangka biasanya turun.
Logam mulia mendapat tekanan lebih lanjut dari greenback. Indeks dolar AS, sebuah ukuran dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, terus menguat pada Selasa (12/9), naik 0,05 persen mencapai 91,94 pada pukul 17.09 GMT.
Emas dan dolar AS bergerak berlawanan arah. Saat dolar AS naik, emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi para investor.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 1,2 sen atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 17,89 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 12,3 dolar AS atau 1,23 persen, menjadi menetap di 986,5 dolar AS per ounce.