REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan membagikan kelambu berinsektisida atau antimalaria bagi warga yang tinggal dalam kawasan hutan. Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Taufik di Tanjung, Rabu (13/9) mengatakan sasaran bantuan 600 kelambu berinsektisida termasuk warga yang tingga di perbatasan Kabupaten Tabalong dengan Kalimantan Timur.
"Lokasi sasaran yakni Kampung Nyaong dan dua lokasi masuk wilayah Kalimantan Timur masing-masing Jondang dan Kilometer 57 Batu Kajang," jelas Taufik.
Tiga lokasi yang menerima bantuan kelambu antimalaria tersebut merupakan kawasan hutan dan warganya mayoritas buruh pencari kayu bulat yang hidup berpindah-pindah. Dengan kelambu berinsektisida ini diharapkan bisa mencegah penyakit malaria mengingat Kabupaten Tabalong termasuk zona merah penyebaran malaria.
Taufik menambahkan selain memberikan bantuan kelambu gratis warga sasaran juga diberikan pemahaman soal bahaya penyakit yang disebabkan nyamuk anopheles ini. Namun penggunaan kelambu sendiri diakui Taufik terkendala ukurannya yang terlalu besar jika digunakan pada pondokan yang dibangun dalam kawasan hutan.
"Ukuran kelambu memang lebih besar dari pondokan tempat tinggal warga namun kita berharap bisa digunakan untuk mencegah gigitan nyamuk Anopheles," jelas Taufik lagi.
Sementara itu data di Dinas Kesehatan setempat jumlah penderita malaria dari Januari hingga Agustus 2017 ini sudah mencapai 183 orang. Karena itu pemerintah daerah terus berupaya meminimalkan penyebaran malaria di 'Bumi Saraba Kawa' ini.