REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Mersudi mengungkapkan pada kloter pertama bantuan pemerintah untuk etnis Rohingya, dikirimkan bantuan pangan seberat 34 ton. Dari 34 ton itu, 20 ton berupa beras saja dan sisanya gula dan pangan lainnya.
Menurut Retno, bantuan pangan dan logistik dapat bertambah mengingat banyaknya pihak yang ingin bersumbangsih bagi pengungsi Rohingya. Dia menambahkan bantuan sortir pertama seluruhnya berasal dari pemerintah, baik kementerian maupun lembaga.
Sejumlah bahan pangan, logistik serta tenda darurat dan tanki air darurat diangkut menggunakan empat pesawat C130 Hercules milik TNI AU. "Dalam hal kemanusiaan, pemerintah selalu bersinergi dengan banyak pihak karena banyak yang menyampaikan ingin berkontribusi, baik dari pemda, swasta dan organisasi kemanusiaan serta banyak pihak lain," ujar Retno, Rabu (13/9).
Pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Rohingya itu dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pemberangkat dilakukan di Lanud Halim. Suasana di pangkalan udara TNI itu pun disibukkan oleh sejumlah anggota Paskhas TNI AU yang menaikkan barang-barang bantuan ke pesawat hercules.
Empat pesawat Hercules yang terbang bernomor registrasi A1316, A1335, A1319 dan A1326. Selain itu, Menlu menjelaskan akan ada sejumlah unit Hercules lain yang akan menjadi pengangkut bantuan kemanusiaan dari Jakarta-Banda Aceh setiap hari.
Banda Aceh dijadikan base camp transit untuk pengiriman bantuan kepada etnis Rohingya di Bangladesh. Rute penerbangan pesawat akan singgah di Banda Aceh sebelum ke Bandara Citagong di Bangladesh. Kota Citagong merupakan kota yang terdekat dari Kota Cox's Bazar yang menjadi tempat pengungsian etnis Rohingya dari Rakhine, Myanmar. Menurut keterangan Menlu, Citagong terletak sejauh 170 km dari Cox's Bazar.