REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Sebanyak 31 negara hadir dalam Konferensi Internasional Organisasi Pelestarian se-Dunia (ICNT) ke-17 di Taman Safari Bali, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (13/9) membahas upaya pelestarian satwa. Sebanyak 200 peserta dari 31 negara yang hadir dalam acara ini sudah berkeliling ke Taman Safari Bali yang dinilai menggambarkan kekayaan alam Indonesia, khusunya satwa-satwa.
Ketua Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI/Indonesian Heritage Trust) Catrini Kubontubuh mengatakan pembahasan ini bertujuan agar keragaman dari varietas satwa yang ada di Tanah Air dan dunia tidak punah dan dapat terus diwariskan kepada anak cucuk ke depannya. Dalam acara International Conference of National Trusts (ICNT) itu, juga membahas bagaimana keterkaitan antara budaya dan tradisi dengan lingkungan.
Ia mengatakan 31 negara yang berpartisipasi dalam acara ini di antaranya Amerika, Australia, Simbabwe, Uganda, Prancis, Inggris, Skotlandia, Malaysia, Myanmar, Taiwan, Jepang, Hongkong dan Korea Selatan. Setelah pelaksanaan seminar ini, akan membahas topik dukungan Amerika Express yang merupakan institusi yang banyak mendukung pelestarian lingkungan yang tidak hanya di Amerika, namun berbagai negara di dunia. Selain itu, BPPI juga mendapat dukungan dari Amerika Express untuk membantu bencana gempa bumi di Yogyakarta.
"Mereka juga membantu pelestarian lingkungan di Kota Yogyakarta pasca bencana beberapa tahun silam. Kemudian, setelah acara ini akan dijamu makan malam oleh Bupati Gianyar di Puri Gianyar," katanya.
Upaya ini untuk mengangkat dan mempromosikan kekayaan Pusaka Budaya Indonesia, khusunya di Kabupaten Gianyar yang dipresentasikan kegiatan ini di Puti Gianyar terkait pemberian apresiasi pemerintah daerah setempat terkait tatanan arsitektur puri di daerah itu.
"Para peserta yang hadir dalam acara ini, juga akan diperkenalkan tarian untuk kerajaan saat menerima tamu kehormatan. Hal ini ingin ditunjukkan Pemkab Gianyar kepada 31 negara bahwa daerah itu memiliki gudang seni yang luar biasa," ujarnya.