Rabu 13 Sep 2017 17:15 WIB

Hikayat Kelam Muslim Champa

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Muslim Champa
Foto: phnompenhpost.com
Muslim Champa

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Suatu malam pada 1977, Seng Kuoy tengah berkumpul bersama warga desa, termasuk 15 perempuan dan anak-anak Cham. Tak disangka-sangka, pasukan keamanan Khmer Merah datang menangkap orang-orang Cham.

Tangan mereka diikat ke belakang. Seorang kader Khmer Merah kemudian memerintahkan Kuoy membawa orang-orang Cham ke pagoda, yang menjadi basis pasukan rezim itu.

"Saya ada di sana. Saya menerima perintah untuk mendorong orang-orang itu dengan gerobak sapi. Saya tidak berani menolak—kalau menolak, saya pasti akan dibunuh bersama Cham. Mereka mengeluarkan perintah dan saya harus mengikuti untuk mengantar mereka ke pagoda. Sejak itu, saya belum pernah melihat orang-orang Cham itu lagi, tidak sekali pun." Demikian kesaksian itu dituturkan Kuoy di muka pengadilan kasus kekejaman rezim Khmer Merah, tahun 2015 silam.