REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Anggota parlemen Yahudi ultra-Orthodox Israel (Knesset)
Yigal Guetta telah mengundurkan diri. Ini dilakukan setelah rabbi mengkritiknya karena menghadiri pernikahan gay keponakannya.
Yigal Guetta mengungkapkan dalam sebuah wawancara radio pada Ahad (10/9), bahwa dia telah menghadiri upacara tersebut dua tahun lalu. Dia mengatakan bahwa meskipun pernikahan sesama jenis bertentangan dengan keyakinan agamanya, dia ingin membuat keponakannya bahagia.
Tapi lima rabi menuduh Guetta menodai nama Tuhan dan menuntut agar pihak partai ortodoks Shas memecatnya. Pernikahan sesama jenis yang diadakan di Israel tidak disetujui oleh tempat ini. Namun, pasangan yang menikah di luar negeri bisa mendaftar secara resmi sebagai suami istri.
Dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat, Guetta menjelaskan mengapa dia memilih untuk menghadiri pernikahan keponakannya. "Saya mengatakan kepada anak-anak saya sebelum kita pergi, 'kamu harus tahu bahwa kita akan pergi untuk membuatnya bahagia, karena dia adalah anak lelaki saudara perempuan saya, dan dia adalah saudara perempuan saya, dan saya ingin memeluknya. Tetapi Taurat mengatakan ini (hubungan) yang dilarang dan kekejian," katanya seperti dikutip Times
of Israel seperti dari laman BBC, Kamis (14/9).
Namun sebuah surat yang diterbitkan pada Senin (11/9), oleh lima rabbi mengatakan bahwa pernikahan sesama jenis adalah larangan yang mengerikan, di antara yang paling parah dalam Taurat. Mereka menyerukan para pemimpin Shas untuk tidak mendukung penodaan yang mengerikan dan untuk segera memecat Guetta.
Guetta tidak mengeluarkan pernyataan setelah melepaskan "kursinya" di Knesset. Namun surat kabar Haaretz mengutip seorang sumber yang dekat dengannya mengatakan bahwa dia menolak untuk meminta maaf dan memutuskan untuk pergi sebelum diminta oleh para pemimpin Shas.
Pemimpin partai Yesh Atid, Yair Lapid, berkomentar mengenai hal ini di akun media sosialnya. Ia sangat menyesalkan kejadian mundurnya Guetta dari parlemen.