REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TIMUR -- Muhammad Rohman, mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Lampung mengikuti ajang pemilihan pemuda pelopor tingkat nasional 2017 berkat hasil karyanya di bidang pangan berupa produk Cendol Lele. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Diaspora) Provinsi Lampung menyertakan Muhammad Rohman dalam pemilihan Pemuda Pelopor 2017 berkat kontribusi kepeloporannya di bidang pangan dengan membuat produk makanan cendol dari bahan baku ikan lele.
Muhammad Rohman, mahasiswa semester V Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Perikanan UNU Lampung, di Lampung Timur, Kamis, menjelaskan cendol lele buatannya telah lolos seleksi pemilihan pemuda pelopor tingkat kabupaten. Selanjutnya Cendol Lele buatannya akan kembali dipresentasikan pada pemilihan pemuda pelopor tingkat Provinsi Lampung. Dia akanbersaing dengan produk buatan pemuda-pemuda kreatif dari kabupaten/kota di Provinsi Lampung untuk mengikuti pemilihan pemuda pelopor tingkat nasional 2017.
"Di tingkat kabupaten sudah lolos dan minggu depan saya akan mempresentasikan produk cendol lele di tingkat provinsi. Jika nanti lolos di tingkat provinsi saya bisa mengikuti ajang pemilihan pemuda pelopor tingkat nasional 2017," kata M Rohman yang tinggal di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur.
Rektor UNU Lampung Dr Nasir dihubungi terpisah mengatakan dirinya beserta rektorat UNU Lampung mendukung inovasi makanan cendol lele oleg M Rohman, mahasiswa Program Pendidikan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan semester V tersebut.
Menurut Nasir, penemuan cendol lele oleh mahasiswa terlihat sederhana namun dipandang dari disiplin ilmu pengetahuan cendol lele itu adalah sebuah inovasi dalam bidang pangan. "Kalau dilihat kasat mata penemuan cendol lele, kopi lele, dan getuk lele terlihat sederhana, tapi penemuan ini adalah sebuah khasanah ilmiah karena mempunyai dampak ekonomi menyejahterakan manusia," ujarnya pula.
Nasir menguraikan dukungan rektorat UNU Lampung terhadap penemuan mahasiswanya itu untuk menjalin kerja sama dengan Politeknik Negeri Lampung agar mengetahui kandungan gizi dalam produk makanan tersebut untuk selanjutnya diusulkan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan hak cipta.
Rohman ternyata tak hanya membuat cendol lele. Dia juga membuat kopi lele, dan getuk lele. Produk buatannya itu saat ini sedang dalam tahap uji laboraturim di Politeknik Negeri Lampung (Polinela) berkat dukungan rektorat di kampusnya untuk dikembangkan lebih lanjut. "Adanya uji laboraturium ini nanti akan diketahui berapa kandungan gizinya dan baik untuk dikonsumsi," katanya.
Rohman menuturkan, dia ingin menjadikan cendol lelenya sebagai wadah kegiatan literasi kepada pelanggannya. Dia menjual cendol lele sambil membawa buku untuk dibaca oleh pembeli. "Pembeli juga bisa menukarkan satu buah buku bacaan dengan satu porsi cendol lele," katanya lagi.