REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Harga bawang merah di tingkat petani wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada musim panen kedua September mengalami penurunan dibanding beberapa waktu sebelumnya.
"Bawang merah dari petani kemarin terakhir masih di harga Rp 14.600 per kilogram, tapi di pasaran harganya turun jadi Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu per kilogram," kata Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Kamis (14/9).
Menurut dia, penurunan harga bawang merah di tingkat petani itu diakibatkan beberapa faktor, salah satunya bertepatan dengan panen secara bersamaan di wilayah Bantul pada musim September ini. "Iya kalau memang prediksi kami, dan saya berfikir luasannya tidak sebesar ini tanamanya, tetapi ternyata kira kira lahan bawang seluas 470 hektare itu kemarin panennya bareng, ini ada pengaruhnya," katanya.
Untuk mengatasi penurunan harga bawang petani itu, kata dia, instansinya melakukan lelang bawang merah kepada pedagang besar atau tengkulak untuk mendapatkan harga tertinggi dibanding harga ketika di serahkan ke pasaran. "Kemarin kita lelangkan itu dan Alhamdulillah kita pertemukan dengan pedagang langsung kepada petani, dan memang bisa laku Rp14.600, jadi memang ada selisih Rp600 yang bisa diambil petani," katanya.
Pihaknya berharap, harga bawang merah pascapanen pada musim ini menguntungkan petani agar petani tetap dapat melanjutkan musim tanam berikutnya, mengingat biaya tanam hingga panen komoditas hortikultura ini membutuhkan biaya tidak sedikit.
"Kalau nanti memang dalam perkembangan harganya turun, kita akan lelangkan terus, apalagi saat ini kan hasil panen bawang merah cukup bagus, rata-rata mencapai 10 ton per hektare," katanya.