Kamis 14 Sep 2017 09:24 WIB

Trump Larang Penjualan Teknologi ke Perusahaan Cina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang penjualan teknologi AS kepada perusahaan Cina, dengan alasan keamanan nasional. Perintah ini muncul ketika AS sedang memperkuat sikapnya dalam urusan bisnis dengan Cina.

Pada Agustus 2017 lalu, Pemerintah AS meluncurkan tinjauan resmi terhadap praktik kekayaan intelektual Cina yang kemungkinan dapat memaksa perusahaan AS untuk menyerahkan informasi berharga.

Para politisi dan pimpinan militer AS mendesak pemerintah untuk meninjau lebih jauh larangan transfer teknologi ini, terutama dalam bidang investasi industri teknologi.

Dilansir BBC News, Kamis (14/9), keputusan Trump sejalan dengan rekomendasi sebelumnya oleh panel Pemerintah AS yang meninjau transaksi luar negeri dengan pertimbangan keamanan nasional.

Sejak November 2016, Canyon Bridge Capital Partner telah meminta persetujuan dari Komite Investasi Asing AS untuk membeli Lattice Semiconductor Corp senilai 1,3 miliar dolar AS.

Canyon Bridge merupakan perusahaan yang didukung oleh China Ventura Capital Fund. Akuisisi yang diajukan tersebut merupakan bagian dari ekspansi bisnis untuk memproduksi chip. Dalam pengumumannya, pemerintahan Trump mengaku khawatir ada potensi transfer kekayaan intelektual dari Lattice yang merupakan produsen chip komputer.

Keputusan Trump tersebut membuat Lattice Semiconductor Corp merasa kecewa. Perusahaan yang berbasis di Oregon ini tengah menghadapi penurunan pendapatan pada 2015 dan 2016. Proposal yang diajukan oleh Canyon Bridge menawarkan harga premium untuk sahamnya.

Chief Executive Lattice Semiconductor Darin Billerbeck mengatakan, kesepakatan dengan Canyon Bridge ini adalah demi kepentingan terbaik bagi para pemegang saham, pelanggan, karyawan, dan negara.

Lattice Semiconductor menghasilkan sepertiga pendapatannya di Cina dan telah mengalihkan bisnisnya dari militer. Sehingga, kesepakatan dengan Canyon Bridge tidak akan mengancam risiko keamanan.

"Kami kecewa dengan keputusan Presiden Trump, karena kesepakatan ini sangat baik bagi pemegang saham dan karyawan Lattice, serta dapat memperluas lapangan pekerjaan di Amerika," ujar Billerbeck.

Ini merupakan keputusan Trump keempat kalinya melarang kesepakatan bisnis dengan Cina karena alasan keamanan nasional. Sementara itu, presiden sebelumnya yakni Barack Obama hanya menggunakan otoritasnya sebanyak dua kali untuk melarang kesepakatan bisnis dengan Cina. Sedangkan, pada 1990 Presiden George HW Bush melarang perusahaan Cina untuk mengakuisisi pabrik di Seattle.

Keputusan larangan tersebut diambil saat investasi Cina di AS melonjak yakni sekitar 46 miliar dolar AS pada 2016, dan pada 2015 investasi Cina pernah melonjak sekitar tiga kali lipat. Politisi AS mendesak penolakan terhadap kesepakatan bisnis lainnya, termasuk tawaran untuk membeli bursa saham Cina.

Sejumlah kesepakatan investasi antara AS dan Cina yang saat ini masih menunggu keputusan akhir yakni Ant Financial yang dimiliki Jack Ma yang membidik MoneyGram senilai 1,2 miliar dolar AS. Selain itu, China Oceanwide Holdings Group juga menunggu persetujuan untuk akuisisi Genworth Financial senilai 2,7 miliar dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement