REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrawi berpendapat, tantangan yang dihadapi pemuda Indonesia saat ini tidaklah ringan. Sebab, saat ini pemuda Indonesia diserang dari segala penjuru, mulai dari narkoba, pergaulan bebas, hedonisme, konsumerisme, radikalisme, dan terorisme.
"Untuk menghadapi ancaman dan tantangan tersebut diperlukan upaya-upaya yang luar biasa. Dalam Islam upaya luar biasa ini disebut jihad. Jihad untuk kebangsaan pemuda," kata Imam di UIN Sunan Ampel Surabaya, Jalan Ahmad Yani, Jemur Wonosari, Surabaya, Kamis (14/9).
Jihad kebangsaan pemuda itu, lanjut Imam, bisa diarahkan untuk tiga hal. Pertama, memperkuat karakter pemuda sebagai solusi terhadap ancaman bahaya destruktif. Kedua, meningkatkan daya saing pemuda, sebagai solusi terhadap rendahnya kompetensi dan tingginya angka pengangangguran pemuda.
"Ketiga, menjadikan sosial media sebagai alat membangun peradaban pemuda yang sehat dan mencerdaskan dalam bingkai kebangsaan Indonesia," ujar Imam.
Imam kemudian menjelaskan, pentingnya menjalankan jihad kebangsaan pemuda, karena pemuda adalah aset bangsa yang sangat strategis. Sebab, pemuda lah yang akan menentukan baik dan buruknya masa depan sebuah bangsa.
"Karena suka tidak suka, tampuk kepemimpinan entah di pemerintahan, legislatif, maupun swasta akan dilanjutkan oleh pemuda," ucap Imam.