REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat calon gubernur dan koalisi antar partai politik (parpol) kian gencar melakukan manuver jelang Pilkada Gubernur Jawa Barat (Jabar) 2018. PPP yang memiliki sembilan kursi di Jabar menjadi salah satu parpol yang menjadi tarik-tarikan antara calon gubernur (cagub) dan koalisi parpol.
Wakil Ketua Umum bidang Pemenangan Pemilu wilayah Jawa dan Kalimantan DPP PPP, Arwani Thomafi mengatakan, baru-baru ini PPP sempat ditawarkan untuk bergabung ke kubu Ridwan Kamil yang di sana sudah ada PKB dan Nasdem dengan 12 kursi. PPP bahkan ditawarkan memimpin Koalisi Pemenangan Ridwan Kamil untuk Jabar 1.
"Iya, PPP diminta menjadi komandan koalisi Bersama Nasdem dan PKB," kata Arwani kepada Republika.co.id, Kamis (14/9).
Syarat pencalonan cagub setidaknya memiliki 20 kursi membuat Ridwan Kamil belum bisa dicalonkan sebagai gubernur. Dan yang paling memungkinkan bagi PKB dan Nasdem untuk melenggangkan pencalonan Ridwan Kamil adalah penambahan kursi dari PPP.
Namun, PPP sendiri belum memutuskan tawaran tersebut. Arwani mengatakan, untuk siapa cagub yang akan diusung PPP, hingga saat ini belum diputuskan. Tapi, yang jelas PPP akan tetap menawarkan dua kadernya, Asep Maosul Anggota FPPP DPR RI dan Uu Ruzhanul Ulum Bupati Tasikmalaya di Pilgub Jabar.
Soal tawaran poros baru yang diusulkan tiga partai Demokrat, Gerindra dan PAN ke PPP, Arwani juga menegaskan belum ada keputusan dari DPP. Namun ia mengaku memang hingga kini komunikasi PPP dengan tiga partai ini semakin intens.
"Ya, masih terus dijalin komunikasi. Kita bicara koalisi dulu," ujar Anggota DPR Komisi I ini. Karena itu, lanjutnya, hingga saat ini PPP belum memutuskan siapa kandidat cagub yang akan diusung termasuj dari dua nama yang santer disebutkan di masyarakat Kabar.