Kamis 14 Sep 2017 17:22 WIB

OTT KPK, Mendagri: Ini Terkait Mental Kepala Daerah

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, mengatakan masih adanya kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, disebabkan latar belakang mental yang bersangkutan. Tjahjo menyayangkan kejadian OTT yang menjerat Bupati Batubara, Sumatera Utara (Sumut), OK Arya Zulkarnaen pada Rabu (13/9).

"Kalau masih ada OTT (kepada kepala dan pejabat daerah), maka ini terkait mental yang bersangkutan. Harus hati-hati," ujar Tjahjo dalam keterangan pers kepada wartawan, Kamis (14/9).

Tjahjo menyayangkan kejadian OTT yang terjadi pada Rabu. Menurutnya, setiap terjadi OTT kepada kepala dan pejabat daerah, dirinya selalu menyampaikan pesan bahwa mudah-mudahan peristiwa tersebut merupakan yang terakhir. Namun, pada kenyataannya, kejadian OTT yang menjerat kepala daerah dan pejabat daerah masih terus terjadi.

"Kami tidak bisa apa-apa, sebab aturan, landasan dan pengawasan sudah berjalan. Saya sudah ingatkan terus terkait area rawan korupsi," tegasnya.

Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara (Sumut). Bupati Batubara, OK Arya Zulkarnaen, dikabarkan ikut diamankan dalam OTT tersebut.

Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, ada tujuh orang yang diamankan dalam OTT pada Rabu. Mereka terdiri dari unsur penyelenggara negara, unsur pejabat daerah, seperti kepala dinas dan unsur swasta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement