Jumat 15 Sep 2017 08:35 WIB

Penari Prancis Soroti Emansipasi Difabel di Bidang Seni

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Esthi Maharani
Magali Saby
Foto: Dokumen
Magali Saby

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seniman Prancis Magali Saby menyoroti emansipasi rekan difabel dalam bidang tari dan teater. Meski cukup banyak kemajuan yang telah dilakukan, menurutnya masyarakat umum belum bisa menerima bahwa orang-orang difabel mampu menjadi seniman.

"Selama bertahun-tahun menggeluti tari dan teater, tidak jarang saya diremehkan, banyak yang tidak percaya saya adalah penari," ujar penari, model, dan aktris tersebut saat menjadi pembicara seminar di Auditorium Institut Prancis di Indonesia (IFI) Jakarta, Kamis (14/9) petang.

Sejak kecil, Magali mengidap lumpuh otak, yang dikenal dengan istilah cerebral palsy atau little's disease. Akibat lahir prematur dalam usia 6,5 bulan, ia mengalami gangguan fungsi motorik dan keseimbangan tubuh yang membuatnya menggunakan alat bantu kursi roda.

Meski begitu, perempuan 31 tahun kelahiran Paris, Prancis, itu tidak mau terbelenggu dengan keadaannya. Berkat saran seorang dokter, Magali mendalami bidang seni tari dan teater sejak berusia delapan tahun hingga sukses menyabet gelar Master Kajian Teater di Universitas Paris III Sorbonne-Nouvelle.