REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Anak-anak di Kampung Nelayan, Belawan 1, Medan, memiliki cara tersendiri memanfaatkan perpustakan terapung milik mereka. Ahad (10/9) lalu, bersama kakak-kakak relawan dari Rumah Zakat mereka belajar nama-nama tarian khas Indonesia di perpustakaan tersebut.
"Tari tor-tor dari Batak, Kak!" seru salah satu anak. Dan selanjutnya keriuhan pun terdengar saat anak-anak lainnya meneriakkan nama tarian dan asal daerahnya dengan asal-asalan.
"Tari jaipong dari Bali," ujar seorang anak yang disambut teriakan "huuuuu" dari anak-anak lainnya.
Pelajaran di perpustakaan terapung hari itu adalah tentang nama-nama tarian dan asal daerahnya. Sebelum memberikan materi, Kakak Perapung (sebutan untuk relawan perpustakaan terapung) meminta anak-anak menyebutkan nama tarian yang mereka tahu. Tapi, hasilnya anak-anak ribut menyebutkan nama-nama tarian dan daerah asal yang tidak sesuai.
Akhirnya, Kakak Perapung pun menjelaskan tentang nama-nama tarian dari setiap provinsi di Indonesia. Anak-anak pun menyimak dengan antusias. Perpustakaan terapung adalah salah satu program yang digulirkan oleh relawan Rumah Zakat Medan.
Lokasi perpustakaan terapung ada di Kampung Nelayan, Kelurahan Belawan 1, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Perpustakaan ini telah dilengkapi dengan laptop, infocus, printer, speaker dan alat tulis untuk memudahkan proses belajar mengajar.
Setiap Ahad ada sekitar 30 anak hadir untuk membaca buku dan belajar hal-hal baru bersama Kakak-kakak Perapung.