REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komunitas bobotoh Viking Persib Club sudah memulai aksi menggalang dana untuk membantu manajemen Persib membayar denda kepada PSSI. Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan denda sebesar Rp 50 juta karena bobotoh memasang koreografi yang berisi pesan moral untuk mendukung korban kemanusiaan etnis Muslim Rohingya di Rakhine Myanmar.
PSSI menjatuhkan sanksi denda pada Kamis (14/9). Dan itu harus dibayarkan Maung Bandung dalam 14 hari ke depan.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Viking pun menggerakkan aksi Udunan. Aksi galang dana ini melibatkan berbagai komunitas bobotoh terutama Viking Persib Club di berbagai distrik. Selain pengumpulan dana langsung, VPC juga memfasilitasi pengumpulan dana melalui website SharingHappiness.org Rumah Zakat.
"Seluruh distrik pun diinstruksikan untuk galang dana juga pusatnya nanti di Sidolig. Kalau yang jauh bisa juga transfer melalui SharingHappiness.org Rumah Zakat," kata Dirijen Viking Yana Umar, Jumat (15/9).
Penggalangan dana ini diberi tajuk "Koin untuk PSSI". Pengumpulan dana ini akan diupayakan Viking dan bobotoh lainnya untuk membantu manajemen Pangeran Biru melunasi denda kepada PSSI. Jika berlebih, dana yang terkumpul akan dialokasikan Viking untuk membantu korban kemanusian di Rohingya.
Bobotoh Persib menyuarakan dukungan terhadap umat Muslim Rohingya pada Sabtu (9/9) pekan lalu saat Maung Bandung melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat. Bobotoh memeragakan koreografi bertuliskan Save Rohingya di sepanjang tribun timur Stadion Jalak. PSSI menjatuhkan denda karena adanya aturan yang melarang penyampaian pesan politik dan sara ke dalam sepak bola.
Namun menurut Yana aksi bobotoh di Stadion Jalak murni untuk tujuan solidaritas kemanusiaan. "Hanya aksi kemanusiaan. Tak lebih dari bentuk solidaritas," ujar Yana.