Jumat 15 Sep 2017 18:46 WIB

Ganjar Minta Jaring Pengganti Cantrang Dikembangkan

Seorang nelayan memperbaiki jaring cantrang di dermaga Karangsong, Indramayu, Jawa Barat (Ilustrasi)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Seorang nelayan memperbaiki jaring cantrang di dermaga Karangsong, Indramayu, Jawa Barat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Pemprov Jateng mengembangkan jaring temuan nelayan asal Kabupaten Batang bernama Aziz Tarsono sebagai solusi pengganti cantrang. "Tolong didalami yang cantrang, apakah bisa dihilirisasi? Kalau bisa dicangkokkan dan diproduksi agar teman-teman kita nelayan bisa segera bermigrasi dari cantrang," kata Ganjar usai membuka Pameran Produk Inovasi Tahun 2017 di GOR Jatayu Kota Pekalongan, Jumat (15/9).

Setelah menyaksikan langsung demonstrasi cara kerja dari jaring yang menjadi salah satu pemenang lomba Kreasi dan Inovasi itu, Ganjar semakin tertarik mengembangkan karena alat tersebut hanya membutuhkan biaya produksi di bawah Rp 50 juta, sedangkan konstruksinya mencakup kapal berukuran 10-30 Gross Ton.

"Coba dirancang untuk kapal di bawah 10 GT, kalau bisa bagus kita kembangkan, apalagi biaya produksinya murah sekali dibandingkan jaring lainnya," ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan itu juga menantang para ilmuwan untuk menciptakan alat yang menerapkan teknologi tepat guna seperti mesin pembuat garam secara lebih cepat dan massal.

"Bayangan saya mesin itu nyedor air laut dan keluarnya langsung jadi garam, teknologi ini sudah ada di korea, tapi mahal. Nah masak kita tidak bisa membuat sendiri. Mau saya taruh di pabrik garam yang sedang dibangun di Rembang," kata mantan anggota DPR RI itu.

Menurut Ganjar, alat lain yang dibutuhkan masyarakat adalah alat untuk mengatasi kekeringan di beberapa daerah dan teknologi untuk membantu petani dalam meningkatkan produktifitas hasil pertanian hingga tingkat pemasarannya.

Aziz yang beralamat di Dukuh Sulur RT 04 RW 05 Kelurahan Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang menambahkan, jaring temuannya yang diberi nama Appolo dan Kelelawar itu masih dalam bentuk purwarupa. "Ini baru diuji coba di kolam dan hasilnya memuaskan, bisa menggantikan cantrang karena hasil tangkapannya sangat banyak tanpa merusak terumbu karang dan hanya menangkap ikan besar," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga menyerahkan penghargaan kepada para juara Krenova 2017 seperti keramik berbahan mineral lokal dari Nuansa Boyolali, Sihegi atau lampu hemat energi dari Purworejo, mesin serut bambu "3 in 1" dari Karanganyar serta mi sehat bebas gluten dari Purworejo.

Kemudian teknologi pembuatan telur asin tiga jam dari Sragen, omah setrum pintar Blora, lemari pengering pakaian dari Sukoharjo, mesin kristalisasi dari Kota Semarang, mesin pengolah dan penguji pupuk organik Jepara, dan paving berbahan sampah plastik dari Purbalingga.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement