Sabtu 16 Sep 2017 05:30 WIB

Potensi Wisata Pulau di Banten Belum Digali

Wisatawan asal Australia berselancar di pantai Sawarna Bayah, Lebak, Banten, Senin (26/8).
Foto: ANTARA FOTO
Wisatawan asal Australia berselancar di pantai Sawarna Bayah, Lebak, Banten, Senin (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Provinsi Banten memiliki potensi pulau-pulau kecil yang cukup banyak, namun belum tergali secara optimal sebagai destinasi wisata. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten, Eneng Nurcahyati di Serang, Jumat mengatakan, Gubernur memberikan perhatian besar terhadap potensi-potensi wisata setempat, salah satunya keindahan alam yang ada di pulau-pulau.

Eneng mengakui potensi pulau-pulau tersebut belum tergarap secara optimal sebagai destinasi wisata. Oleh karena itu ia berharap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mengidentifikasi potensi-potensi tersebut. "Kami berharap DKP juga memetakan profilnya secara detil untuk memudahkan dalam pengambilan kebijakan untuk tahapan pengelolaannya. Sehingga bisa dilakukan pembahasan bersama dengan OPD terkait termasuk Dinas Pariwisata dalam penataan destinasinya," kata Eneng Jumat (15/9).

Menurutnya, beberapa wisata pulau di Banten tersebut diantaranya Pulau Umang, Pulau Tunda, Pulau Dua atau Pulau Burung, Pulau Lima, Pulau Sangiang, Pulau Merak Besar dan Kecil. Dijelaskan oleh dia, destinasi pulau tersebut masih perlu ditata dan dilengkapi dengan 3A yakni atraksi, amenitas dan aksesibilitas. "Itu sebagai indikator agar destinasi wisata kita berdaya saing," kata Eneng.

Sebelumnya Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, Provinsi Banten memiliki banyak pulau yang sejatinya bisa dijadikan sebagai destinasi wisata. Sayangnya, potensi tersebut belum tergarap optimal. Menurutnya, ada 22 pulau di Provinsi Banten yang belum memiliki nama. Selain itu, tidak sedikit pulau-pulau lainnya yang memiliki potensi wisata namun tidak bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata yang bisa menyedot wisatawan.

"Kita berharap dengan 22 pulau yang belum ada namanya. Masih ada yang belum dimaksimalkan sebagai destinasi kita. Banten ini kalau destinasi wisatanya dikembangkan akan sangat luar biasa," kata Wahidin.

Sektor pariwisata menjadi salah satu fokus programnya. Wahidin juga mendorong percepatan berbagai proyek strategis nasional (PSN) untuk menunjang pariwisata Banten, seperti KEK Tanjung Lesung, reaktivasi jalur kereta api Labuan-Panimbang, dan Tol Serang-Panimbang.

"Kita sudah rapat dengan presiden, 2018-2019 KEK sudah harus mulai jalan. Pembangunan infrastruktur reaktivasi rel kereta api sudah harus diselesaikan," kata WH, sapaan akrab Wahidin Halim.

Gubernur Banten juga menyoroti tentang kondisi lokasi objek wisata di Banten yang cenderung kurang bersahabat, seperti banyak sampah sehingga terkesan kumuh, keramahan yang kurang, jajanan yang mahal, hingga bayar parkir mahal. "Saya selalu sampaikan, destinasi kita ini kotor, jorok, tidak ramah, dagangan mahal, parkir mahal. Ini jadi keluhan. Kita harus atasi ini," katanya.

Menurutnya, destinasi wisata harus dikelola dengan baik dan memberikan kesan baik bagi wisatawan yang datang ke Banten. Saat ini, pihaknya juga fokus pada perbaikan akses jalan menuju destinasi wisata, salah satunya Banten Lama. "Cagar budaya harus dikelola, kalau tidak Provinsi Banten kehilangan kekuatan. Buat apa promosi capek-capk, tetapi jalannya rusak, orang enggak mau datang lagi," tutup dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement