REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May, Jumat (15/9) mengatakan tingkat ancaman terror dinaikkan menjadi 'kritis'. Kritis merupakantingkat tertinggi, yang berarti serangan teroris lebih lanjut di Inggris kemungkinan akan segera terjadi.
May mengatakan pemerintahannya telah memutuskan untuk menaikkan tingkat ancaman teror dari 'parah' menjadi kritis, setelah ledakan muncul saat jam sibuk pada Jumat pagi di London. Ledakan terjadi di sebuah gerbong yang penuh dengan penumpang di stasiun kereta bawah tanah Parsons Green.
Kepolisian menyatakan ledakan itu sebagai serangan teroris dan pencarian besar-besaran sedang dilakukan untuk mengetahui jati diri pria yang meletakkan bom rakitan di kereta. Ledakan tersebut mencederai setidaknya 29 orang, yang sebagian besar di antaranya kemudian dirawat di rumah sakit karena mengalami luka bakar.
Ledakan berasal dari bahan peledak yang diatur, yang menurut kepolisian gagal meledak secara sempurna. Bom pada Jumat terjadi setelah London dilanda tiga serangan teroris tahun ini, yaitu di Westminster Bridge, London Bridge dan Finsbury Park, serta satu di Machester pada sebuah konser.