Sabtu 16 Sep 2017 16:29 WIB

Menurut Golkar, Ini Alasan Dedi Mulyadi Layak jadi Gubernur

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin (kedua kiri)
Foto: Humas MPR
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin (kedua kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Wakil Ketua MPR yang juga anggota dewan pakar Partai Golkar, Mahyudin, menilai, Bupati Dedi Mulyadi sangat luar biasa karena memiliki rekam jejak yang sangat positif di masyarakat. Dia pun menyatakan alasan itu membuat bupati dua periode ini layak menjadi Gubernur Jabar periode selanjutnya. 

"Saya sering membaca berita-berita soal Purwakarta, semuanya positif," ujar Mahyudin, kepada Republika, Sabtu (16/9). 

Menurut Mahyudin, Dedi mampu mengimplementasikan Pancasila dalam membangun Purwakarta. Dia mencontohkan program yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila seperti beras perelek. 

Beras perelek juga bagian dari tradisi masyarakat Suku Sunda. Pemerintah Kabupaten Purwakarta sejak tahun lalu menghidupkan budaya itu dalam program kerjanya. Dalam program ini, warga dengan dikoordinasikan oleh setiap pengurus RT mengumpulkan beras seiklasnya. Selanjutnya, beras itu dibagikan kepada warga yang kurang mampu. 

Mahyudin menyebutkan program lainnya yang sesuai Pancasila yakni membeli sumber-sumber mata air supaya tidak dikuasasi swasta ataupun asing. Dengan dikuasai oleh pemerintah, masyarakat tetap menikmati air bersih tanpa harus membeli.

Dengan kata lain, lanjut Mahyudin, ketua DPD Golkar Jabar ini sangat peduli akan tatanan masyarakat serta lingkungannya. Karena itu, dia menyatakan, Dedi yang cocok dengan kultur Jawa Barat  layak memimpin provinsi ini. 

Kendati demikian, Mahyudin mengatakan, Dedi memiliki kelemahan yakni tidak bisa melakukan pencitraan, khususnya melalui media sosial. "Kami sarankan kepada rakyat Jabar, untuk bisa memilih pemimpin yang jelas visi dan misinya, tidak terlibat money politik dan tidak ada unsur primordialisme sara," ujarnya. 

Dedi Mulyadi, mengaku, sangat berterimakasih dengan dukungan dari wakil ketua MPR ini. Dukungan ini semakin memotivasi dia untuk berbuat yang lebih baik lagi.  "Terima kasih atas kepercayaannya. Dukungan ini jadi semangat bagi saya untuk terus bekerja dan berkarya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement