Ahad 17 Sep 2017 14:40 WIB

Polisi: 40 Persen Konten di Video Gay Anak Berparas Melayu

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Aplikasi gay (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Aplikasi gay (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Adi Deriyan Jayamerta menyampaikan konten pornografi anak di bawah umur yang disebar grup Video Gay Kids sebagian besar berparas melayu.

"Jadi dari 750 ribu gambar yang kami dapatkan, analisa laboratorium forensik, 40 persennya berparas melayu," kata Adi di Polda Metro Jaya, Ahad (17/9).

Kendati demikian, Adi mengungkapkan, penyidik masih mendalami jumlah anak-anak Indonesia yang menjadi korban kejahatan seksual dari bisnis yang dijalani grup Video Gay Kids.

"Kami belum bisa memastikan apakah itu anak Indonesia, atau dari negara lain, Malaysia atau negara lain. Mereka punya grup dengan penyimpangan yang sama," ujarnya.

Adi menambah, dari ratusan konten tersebut nantinya akan ditanyakan kepada para tersangka, apakah ada anak laki-laki yang ikut menjadi korban penyimpangan seksual predator anak.

"Nanti kami kembangkan lagi dari sisi pelaku, apakah image sebanyak itu ada korban yang dikenali," katanya lagi.

Selain itu, Adi menyampaikan, polisi juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak dan lembaga-lembaga terkait guna mengindentifikasi foto-foto dan video yang disebar sindikat kejahatan seksual anak tersebut.

"Kami koordinasikan dengan stakeholder mengidentifikasi, siapa korban tersebut," katanya

Seperti diketahui, Polisi baru saja menangkap tiga tersangka pengedar video dan gambar gay anak-anak. Tersangka tersebut adalah Y (19 tahun), diamankan polisi pada Selasa (5/9) di Purworejo, Jawa Tengah. Kemudian, H alias UHER, (30 tahun) diamankan Kamis (7/9) di Kabupaten Garut Jawa Barat. Serta I (21 tahun) juga diamankan Kamis (7/9) sekitar di Bogor Jawa Barat.

Para tersangka disebut berafiliasi dengan 49 negara, berhubungan dengan grup lainnya yang mengirimkan video gay anak-anak. Video dan gambar tersebut ditawarkan melalui Twitter dan Facebook lalu setelah dilakukan pembayaran, tautannya akan dikirim melalui akun Telegram maupun Whatsapp.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement